Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Akibat Radiasi Perang, Bayi di Irak Ini Terlahir Tanpa Hidung, Begini Kondisinya

Adapun bayi yang ini berasal dari Fallujah, sekitar 64 km barat Baghdad ini terpaksa bernafas lewat mulutnya. Ia diyakini menderita kelainan arhinia.

Editor:
ISTIMEWA
Bayi di Irak Tanpa Hidung 

TRIBUNMANADO.CO.ID Akibat Radiasi Perang, Bayi di Irak Ini Terlahir Tanpa Hidung

Seorang bayi Irak dilahirkan dengan kelainan yang disebut arhinia. Kelainan ini merupakan kondisi di seseorang tak hidungatau indera peciuman. Arhinia ada dua jenis, yakni arhinia karena kondisi bawaan sejak lahir, dan arhinia yang disebabkan oleh faktor lain semisal kanker, infeksi atau kecelakaan.

Adapun bayi yang ini berasal dari Fallujah, sekitar 64 km barat Baghdad ini terpaksa bernafas lewat mulutnya.
Ia diyakini menderita kelainan arhinia.

Baca: Diajak Makan Jagung di Kebun, Gadis 18 Tahun Diperkosa Pacar bersama Dua Temannya

Baca: TERBONGKAR,Suami Tewas Dibunuh Akibat Jadi Penghalang Hubungan Perselingkuhan Istri dan Oknum Polisi

Baca: Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas di Jalan AA Maramis, Oknum Dosen di Manado Tak Ditahan

Dikutip dari Mail Online, Jumat (22/3/2019), kondisi itu diyakini disebabkan oleh gen yang salah. Tercatat ada kurang dari 100 kasus yang pernah terjadi.

Adapun gambar bayi yang baru lahir ini diterbitkan oleh Fallujah Birth Defects. Belum ada pihak luar yang mengonfirmasi bahwa gambar itu asli.

Sementara mereka mengklaim bahwa tingkat kecacatan bayi meningkat setelah adanya perang Irak.

Organisasi itu, yang dibentuk sembilan tahun lalu, mengklaim ini merupakan kasus pertama adanya bayi tanpa hidung.

Kisah Penembak Runduk Kurdi yang Berhasil Tewaskan 250 Militan ISIS di Suriah

Bayi itu juga dilahirkan dengan mikrosefali, suatu kondisi di mana otak tidak berkembang dengan baik dan menghasilkan kepala yang lebih kecil dari normal.

Keluarga bayi itu dilaporkan menolak trakeotomi, yakni memasukan tabung ke tenggorokan untuk membantu pernafasan.

Keluarga ini tinggal di daerah pedesaan di luar Fallujah, tempat di mana terjadi pertempuran berdarah pada tahun 2004 antara pasukan AS dan pemberontak.

Fallujah dibom habis-habisan, membuat banyak bangunannya hancur dan banyak dari 300.000 penduduknya terpaksa mengungsi.

FBD, yang memiliki hampir 5.000 pengikut Twitter, mengklaim bahwa dua invasi AS ke Irak ini merupakan pemicu adanya kasus-kasus cacat lahir.

Kelompok ini mengklaim bahwa sekitar 15 persen dari semua bayi yang lahir di kota tersebut memiliki cacat lahir.

Kasus lainnya, para dokter di Irak mengklaim telah menemukan bayi kembar dan bayi siam yang lahir dengan jari tangan dan kaki ekstra atau anggota badan yang hilang.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved