Prostitusi Waria
Pernah Depresi dan Sempat Ingin Bunuh Diri, Waria Ini Beroleh Kedamaian dari Menulis
Tak terkira persekusi yang dialami Bruri, nama samaran. Ia adalah kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang juga kaum disabilitas.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
Pernah Depresi dan Sempat Ingin Bunuh Diri, Waria Ini Beroleh Kedamaian dari Menulis
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tak terkira persekusi yang dialami Bruri, nama samaran.
Ia adalah kaum Lesbian Gay Biseksual Transgender (LGBT) yang juga kaum disabilitas.
Bruri bisu. Hinaan yang ia peroleh berlipat ganda, sebagai LGBT dan sebagai kaum disabilitas.
Hal itu membuat Bruri hanya mengurung diri di rumah, ia mengalami depresi.
Beberapa kali nyaris bunuh diri.
Baca: Curahan Hati Waria di Manado: Selalu Ditolak, Berhenti Kuliah Lantas Masuk ke Dunia Prostitusi
Baca: Prostitusi Waria di Manado, Digemari Kaum ABG hingga Terungkap Tarif dan Alasannya
Namun nasibnya masih lebih baik dari kaum LGBT maupun penyandang disabilitas lainnya.
Orangtua Bruri memahami kondisinya.
Rajawali Coco dari Komunitas Pelangi mengatakan, pihaknya menangani sejumlah LGBT penyandang disabilitas.
"Kami berikan pendampingan psikologis, juga berikan bekal ketrampilan bagi mereka," kata dia kepada Tribun via WA Kamis (18/10/2018).

Menurut Coco, penderitaan yang dialami kaum LGBT disabilitas dua kali lipat dari kaum LGBT biasa.
Mereka harus mengalami pergumulan batin untuk menerima atau menolak perbedaan kecenderungan seks serta kekurangan fisik dalam dirinya, harus pula mengalami stigma buruk dari masyarakat, termasuk tokoh agama dan keluarga.
"Banyak di antara mereka yang minder, ada yang mau bunuh diri," kata dia.
Namun beberapa kaum LGBT disabilitas dapat bangkit.
Salah satunya berkeinginan jadi penulis.
"Lewat pelatihan yang kami berikan ternyata ia punya bakat menulis, ia ingin menulis kisah hidupnya yang sengsara untuk memberi inspirasi," kata dia. (art)