Pemuda Lulusan SMP Sukses Bisnis Jasuke dan Mobil Hias di Alum-alun Kidul
Di saat keputusasaan datang dalam kehidupan, keyakinan untuk terus menjalankan hidup sukses menjadi semangat.
Pemuda Lulusan SMP Sukses Bisnis Jasuke dan Mobil Hias di Alum-alun Kidul
TRIBUNMANADO.CO,ID,MANADO- Di saat keputusasaan datang dalam kehidupan, keyakinan untuk terus menjalankan hidup sukses menjadi semangat.
Bahkan, pendidikan yang tidak tinggi pun justru menjadi cambuk untuk bisa menjadi orang mandiri dan bebas finansial.
Baca: Link Live Streaming Terbaru Indosiar Arema FC vs Persela Lamongan, Piala Presiden 2019
Baca: Tidak Diperlakukan Adil, Pria Ini Nekat Gunting Tas Mewah Seharga 101 Juta
Dia juga sesekali mengawasi dua gerobak makanan ringan miliknya untuk berjualan sempol ayam dan jagung, susu, keju (jasuke).
Lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini tak menyangka jika perjuangannya dalam berusaha kini mulai dapat dirasakan.
Dia bisa menghidupi keluarga dan dua orang karyawannya meski hanya berjualan jasuke, sempol dan menyewakan mobil hiasuntuk wisatawan.
“Saya menyemangati diri saya untuk bisa punya usaha dan motivasi diri itu membuat saya hidup,” kata bapak berputra satu ini pada Tribunjogja.com.
Perjalanan hidupnya untuk menjadi wirausaha bukan hal yang mudah, dia pernah melakoni beberapa pekerjaan dari yang berat hingga penghasilan yang rendah.
Pemuda asal Lampung yang kini menetap di Yogyakarta ini pun sempat berjualan pakaian, pulsa, jamur tiram, hingga menjadi penjual ikan.
Merugi dan tak mendapatkan hasil pernah dilakoninya, namun dia tak pernah menyerah.
Setelah menikah dan menetap di Yogyakarta, kebutuhan hidupnya semakin banyak.
Heri pun memutar otak untuk bisa menghasilkan uang untuk menyambung kehidupan.
“Saya takut melamar pekerjaan karena ijazah yang saya miliki hanya SMP. Paling kalaupun bisa bekerja, upah saya tidak besar dan kurang dari UMR,” paparnya pada Tribunjogja.com.
Otak bisnis Heriyanto pun menjadi memutar ketika melihat potensi yang ada di kawasan wisata alun-alun selatan Yogyakarta.
Di tempat tersebut, Heriyanto melihat banyak wisatawan yang membutuhkan pedagang-pedagang kaki lima.