Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Alfons Selalu Ada Saat Dibutuhkan, Carikan Jalan Keluar Saat Ada Masalah

"Tua" selalu membantu mencarikan jalan keluar masalah apa yang kami hadapi dan apa yang kami butuhkan

Penulis: Handhika Dawangi | Editor:
Facebook Alfons Tilaar
Alfons Tilaar 

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU- Kehilangan Alfons Tilaar tak hanya dirasakan istri dan anaknya. Keluarga terdekat lainnya ikut terbenam dalam kesedihan duka kepergian sosok PNS yang humoris.

Gwen (22) Warga Mariri Satu Kecamatan Poigar Kabupaten Bolmong yang merupakan keponakan almarhum. "Dia itu tua (paman) saya. Dia sangat humoris," ujar Gwen kepada Tribunmanado.co.id, Jumat (08/03/2019).

Yang terus teringat oleh Gwen, tua' atau pamannya itu orangnya humoris dan suka bercanda. "Selalu menegur siapa saja. Walaupun masih jauh tua' sudah menegur. Pasti dia akan bergurau walaupun sesaat," ujar Gwen.

Gwen mengatakan selain humoris, Tua' Alfons selalu membantu di saat dia membutuhkan. "Tua' selalu membantu mencarikan jalan keluar masalah apa yang kami hadapi dan apa yang kami butuhkan," ujar Gwen.

Lanjut Gwen, tua' atau pamannya itu tidak pernah marah atau kasar kepada semua orang. "Dia tidak pernah membuat sakit hati orang. Dia memang sangat baik kepada semua orang. Senyumnya tidak pernah hilang setiap saat bertemu dengan kami. Dia itu saya paman saya. Kakak dari ibu saya," ujar Gwen. 

Baca: Pengakuan Tersangka Pembunuhan PNS BKP Sulut Alfons Tilaar, Polisi: Tersangka Salah Sasaran

Alfons Tilaar (49) meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh BM dan MM warga Lolan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (03/03/32019) sekitar pukul 22.30 Wita.

MM dan BM diketahui merupakan ayah dan anak. Keduanya sudah ditangkap kepolisian pada Rabu (06/03/2019).

Kronologi kejadian berawal saat terjadi ketegangan antara masyarakat Desa Mariri Dua dan Desa Lolan Dua Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/2016) pukul 21.00 Wita

Dua warga Desa Lolan yakni Asril Potabuga (18) dan BM dianiaya sekelompok orang saat pergi ke acara ulang tahun di Desa Mariri Dua. 

Arsil mengalami luka robek di telinga kiri sedangkan BM mengalami luka lebam di hidung.

BM langsung pulang menggunakan sepeda motor ke rumah sedangkan Asril diantar warga setempat.

BM melaporkan peristiwa tersebut ke ayahnya, MM. Mereka sudah melaporkan ke sangadi Desa Lolan dan mereka menyebut akan balas dendam.

Chandra Mamahe (19) Warga Lolan kepada polisi mengatakan BM dan ayahnya menggunakan mobil Avanza putih mengejar sepeda motor Vario dengan nomor polisi DB 2337 DH yang dikendarai korban, Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua.

Sehingga korban terjatuh dari sepeda motor. BM dan ayahnya turun dari mobil.

Saat itulah, MM langsung mengambil batu dan memukulkan ke wajah korban, Alfons yang hendak bangun karena terjatuh.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved