3 Pengungsi Penghuni Rumah Detensi Imigrasi Manado Mogok Makan, Ini Penyebabnya
Tiga penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar aksi mogok makan.
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tiga penghuni Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar aksi mogok makan
Informasi yang dihimpun tribunmanado.co.id, ketiga pengungsi tersebut terdiri suami istri dan seorang anak.
Mereka menolak makan makanan yang disediaka pihak rudenim Manado.
"Iya memang ada, tapi mereka sendiri yang tidak mau makan makanan ada disediakan. Hanya mereka sendiri (penghuni) yang tidak mau," jelas seorang penjaga Rudenim Manado, Selasa (15/2/2019).
Ditambahkannya, ketiga pengungsi tersebut ini ingin mereka makan di luar.
"Lebih jelasnya tanya ke kepala kami. Karena kami hanya ditugaskan untuk menjaga," ujarnya.
Hingga siang ini, wartawan belum dizinkan bertemu kepada tiga WNA yang mogok makan tersebut
"Harus ada persetujuan dari atasan kami. Itu sudah jadi prosedur kami," tambahnya
"Kepala Rudenim tidak ada di kantor. Ini hari libur, jadi tidak ada yang masuk kantor," bebernya.
Kepala Rudenim Manado hingga saat ini masih berusaha dihubungi wartawan tribunmanado.co.id
Baca: Kabar Terbaru 2 Bocah Bernama Tahanan PBB dan Tahanan PBB Dua di Rudenim Manado, Kisah Hidup Mereka
Baca: Bocah ini Bernama Tahanan PBB, Adiknya Bernama Tahanan PBB 2, Kisahnya Memilukan

Beredar kabar, para pencari suaka tersebut protes karena PBB menghentikan bantuan.
Akibat aksi protes tersebut anak-anak pengungsi tersebut tak sekolah lagi. Padahal sudah masuk tes persiapan ujian nasional.
Beberapa tahun terakhir, penghuni rudenim Manado terus menggelar demo dan aksi mogok makan untuk memprotes kebijakan pemerintah Indonesia dan PBB
Baca: Gara-gara Lakukan Hal ini, 16 Imigran di Rudenim Manado Alami Kejang Hingga Pingsan
Baca: Pengungsi Rudenim ManadoMinta Ditransfer ke Community House
Baca: Cerita Penghuni Rudenim Manado yang Lari dari Kejaran ISIS dan Taliban
Baca: Imigran Minta Pindah di Rumah Penampungan, Begini Kata Kepala Rudenim Manado
Bahkan satu keluarga memberi anak mereka dengan nama "Tahanan PBB" dan Tahanan PBB Dua"
Aksi merek mogok makan diantaranya meminta agar mereka bisa dipindahkan ke Commumity House.
Mereka menilai tinggal di rudenim bak hidup dalam penjara.
Sedangkan dalam Commumity House bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.
Adapula menuntut diberi suaka ke Australia dan Amerika Serikat.
TONTON JUGA: