Agus Rahardjo Nilai Debat Capres Pertama Kurang Membahas Penguatan KPK
Fakta debat Calon Presiden (Capres) tahap pertama ternyata ikut menuai tanggapan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo
TRIBUNMANADO.CO.ID,MANADO - Fakta debat Calon Presiden (Capres) tahap pertama ternyata ikut menuai tanggapan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo. Dia mengatakan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden kurang membahas penguatan KPK pada debat perdana yang diselenggarakan pada Kamis (17/1/2019) lalu.
"Kalau kita lihat mohon maaf kalau saya sebut sedikit dalam debat kemarin kan kita menyaksikan sebetulnya masing-masing ingin memperkuat KPK," ujarnya di Gedung Penunjang KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (30/1/2019).
Untuk diketahui, debat perdana mengambil tema hukum, korupsi, hak asasi manusia dan terorisme yang diikuti pasangan calon no urut 01 Joko "Jokowi" Widodo dan KH Ma'ruf Amin dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca: Effendi Gazali Nilai Jokowi Dapat Mematikan Pernyataan Prabowo Saat Debat Pilpres Perdana
Baca: KPU Tak Lagi Beri Kisi-kisi, Debat Pilpres Kedua Dilarang Nyontek
Baca: Soal Moderator Debat Pilpres Kedua, Mardani Ali Tak Mempermasalahkan Netralitas KPU
"Tetapi kalau kita lihat detilnya tuh dalam tanda kutip sebenarnya belum jelas memperkuat," jelas Agus.

Agus juga menyinggung soal rapat dengar pendapat (RDP) KPK dengan Komisi III DPR RI pada Senin (28/1/2019).
"Kemarin tuh saya ditanya DPR disuruh mendeclare kapan korupsi itu hilang dari Indonesia. Saya bingung, lho ini mestinya KPK hanya sebagai faktor yang bisa mengakselerasi," kata Agus.

Agus pun juga menyatakan bahwa seharusnya presiden yang mempunyai agenda sangat kuat terhadap masalah korupsi.
Baca: Carolina Marin Naik Peringkat Kedua Dunia, Meski Cedera Pada Final Indonesia Masters 2019
Baca: Komputer di Empat Sekolah di Kotamobagu Belum Siap untuk UNBK
Baca: Masih Ingat Video Mesum Pelajar SMP Durasi 6 Menit, Begini Nasib Pemeran Setelah Jadi Siswa SMA
"Yang harus berkomitmen itu adalah saya menyebut presiden yang harus mempunyai agenda yang sangat kuat mengenai korupsi ini. Kapan roadmapnya kira-kira korupsi itu akan bisa kita hilangkan dan untuk mencapai roadmap tadi, jalan apa yang akan dilakukan itu mestinya beliau mempunyai komitmen," ujarnya.