Anak di Bawah Umur Terlibat Pembunuhan, Ini Tanggapan Kadis Pendidikan Sulut
Kasus penikaman yang melibatkan anak di bawah umur pada awal Januari ini menuai banyak tanggapan
Penulis: | Editor: David_Kusuma
Anak di Bawah Umur Terlibat Pembunuhan, Ini Tanggapan Kadis Pendidikan Sulut
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasus penikaman yang melibatkan anak di bawah umur pada awal Januari ini menuai banyak tanggapan
Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara dr Grace Punuh MKes menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut
"Kami sangat prihatin adanya kasus ini," ujarnya
Punuh mengibaratkan seorang anak seorang anak yang baru lahir itu sama seperti kertas putih kalau salah tulis bahaya.
Baca: Bocah Kelas 5 SD di Warukapas Membunuh, Kapolres: Ini Juga Faktor Orang Tua
Baca: Siswa Kelas 5 SD Jadi Tersangka Pembunuhan di Minut, Polisi Perlakukan Khusus Bocah 12 Tahun itu
Lanjutnya, karakter seorang anak itu sangat komplet terbentuknya, termasuk latar belakang lingkungannya dan lingkungan sekolah.
"Karakter itu yang harus dikuatkan dan keagamaan, iman dan takwa yang harus diberikan juga baik orangtua dan sekolah," ujarnya
Ditambahkannya, biar 1.000 kali dididik di sekolah tapi kalau dirumah tidak, sama saja.
Punuh memberikan contoh, kalau dulu setiap bertemu dengan orang yang lebih tua selalu memberikan salam tapi sekarang sudah jarang
Menurutnya, penguatan karakter, pendidikan karakter adalah yang terpenting.

"Karena memang tidak gampang, apakah dia meniru di TV, sehingga dia tidak tahu lagi apa yang dia buat, termasuk efek hukum di dalamnya," ujarnya
Kemudian katanya, anak tersebut masuk kategori ABH atau anak bawah hukum, dan masuk urusan Dinas Sosial
"Jadi ini harus mendapat pengawasan bersama,"ujarnya
Senada, Guru Pengawas Bimbingan Konseling di sekolah se-Manado, Chen Izhak mengatakan, dalam satu sistem pendidikan tidak bisa dipisahkan peran orangtua, sekolah dan lingkungan.
"Semua harus berperan bersama, dalam satu sistem pendidikan tidak bisa dipisahkan orangtua, sekolah dan lingkungan," ujarnya.
Dia juga menambahkan, jika ada kelas yang tidak masuk gurunya saat jam pelajaran agar diberikan tugas, sehingga tidak ada kekosongan yang diisi siswa dalam melakukan kenakalan remaja