Kenang Pertempuran Laut Arafuru, Lantamal VIII Manado Tabur Bunga dari Atas Kapal
Peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2019 dimaknai dengan melaksanakan upacara tabur bunga dari atas kapal KAL Tedong Selat 1-8-26.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2019 dimaknai dengan melaksanakan upacara tabur bunga dari atas kapal KAL Tedong Selat 1-8-26.
Kepada Tribunmanado.co.id, Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Gig Jonies Mozes Sipasulta mengatakan, upacara tabur bunga dilaksanakan secara Nasional dalam konteks seluruh angkatan laut di seluruh Indonesia.
Baca: Lantamal VIII Manado Ajak Nobar Film Perang
Melalui telegram dari Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji SE MM, dilaksanakan upacara bendera di Mako Lantamal VIII Kairagi Manado dipimpin Wadan Lantamal Kolonel Marinir Edi Juardi dan tabur bunga.

"Kemarin saya memimpin tabur bunga dan ada juga renungan suci dan pemutaran film pertempuran laut Arafuru," kata Mozes, Rabu (16/01/2019).
Baca: Danlantamal VIII Manado: Cuaca Ekstrem, Nelayan dan Angkutan Laut Waspada
Pemaknaan dan pelaksanaan peringatan peristiwa penting dan bersejarah tidak lepas dari keberadaan angkatan laut yang sangat kental dengan heroisme, di mana sosok Komodor Yos Sudarso sudah mencetuskan banyak hal.
Dari aspek kebanggaan, aspek penghormatan kepada para pahlawan kita karena kalau boleh dibicarakan secara harafiah pertempuran di laut itu yang dilihat paling mengerikan karena hasilnya tidak jelas.
Baca: Lantamal VIII Manado Musnahkan Ribuan Botol Minuman Keras Jenis Cap Tikus
"Paling jelek jasad tidak dapat ditemukan. Dan kita tahu bersama senjata di angkatan laut itu besar-besar, kalau meledak. yah tau sendiri bagaimana aplikasinya," tambahnya.
Namun menurut Laksamana Pertama TNI bintang satu ini, bukan itu yang menjadi dasar kita tumbuh kembangkan.
Seperti pelaksanaan upacara tabur bunga kemarin, diselimuti hujan deras namun peserta upacara tetap melaksanakan upacara karena pengorbanan para pahlawan kita lebih besar daripada hanya kena air hujan, tidak masalah.
Baca: POM AL Lantamal VIII Lakukan Razia Tempat Hiburan Malam di Bitung
Belum lagi hal yang paling hakiki, keluarga yang ditinggalkan jadi perspektif.
Kalau boleh bilang, hanya tentara laut Indonesia saja atau TNI Angkatan Laut saja tapi, seluruh remaja dan pemuda di Indonesia sadar benar kalau apa yang terjadi saat ini adalah bagian dari apa yang sudah dilakukan oleh para pahlawan kita pada masa lalu.

"Sehingga perlu penghormatan yang pantas minimal kalau pada hari-hari besar kepahlawanan mereka menghargai dengan tidak membuat kegiatan yang antipati terhadap kegiatan seperti itu," urainya.
Baca: Gubernur Sulut Serahkan Doorprize Fun Walk Olly Pe Tamang ke Danlantamal, Danrem, dan Danlanud
Lanjut pria yang hobi menyanyi ini, mereka yang pada masanya ada dilingkungan yang sama pada saat dulu, pasti akan sama panggilan jiwa untuk membela tanah air pasti akan terlibat.
Karena kondisi sekarang sebagai masyarakat tidak bisa memaksakan tetapi minimal menghimbau untuk bisa membuat negara kita ini masih tetap 1 sebagai Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kedua tetap maju seperti banyak yang diperkirakan orang di dunia ini.
"Pemakanaan kalau tidak kenal maka tidak sayang. Salah satu yang akan saya laksanakan kalau ada kapal besar yang masuk, saya akan laksanakan joy selling dengan para pemuda tujuannya mereka terus dan ingat akan peristiwa sejarah," janjinya.
Baca: TMMD ke-103 Ditutup, Danlantamal VIII Manado Pimpin Upacara Penutupan