Berita di Sulut
DBD Meningkat di Sulut, Ada Warga Gunakan Pengobatan Alternatif dari Daun Pepaya hingga Kaki Anjing
DBD Meningkat di Sulut,Warga Gunakan Pengobatan Alternatif dari Daun Pepaya hingga Kaki Anjing
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) makin mewabah di Sulawesi Utara pada awal Januari 2019 ini.
67 warga terserang DBD, 3 diantaranya meninggal dunia hingga 6 Januari.
Tak Hanya orangtua, anak-anak pun terserang virus nyamuk aedes aegypti ini.
Ternyata korban meninggal terbanyak masih usia anak-anak dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah pasien DBD pun mengalami peningkatan di RSUP Kandou. Sehingga mengalami over capacity di ruangan khusus pasien DBD.
Pihak RSUP Kandou pun terpaksa harus meminjam tempat tidur milik TNI untuk merawat pasien di aula rumah sakit
Meningkatnya kasus DBD di sejumlah daerah membuat masyarakat panik.
Mereka pun mendesak pemerintah segera melakukan fogging atau pengasapan.
Baca: 3 Populer 10 Januari 2019 -5 Artis Lain Terlibat Prostitusi hingga Daftar Bursa Transfer Liga Italia
Pemerintah pun menjelaskan bahwa fogging bukanlah cara utama untuk mencegah DBD.
Dinkes Sulut pun mengaku telah menyiapkan posko khusus terkait persoalan ini.
"Kami sudah bentuk tim gerak cepat hingga ke kabupaten/kota terkait peningkatan suspect dengue yang terdeteksi melalui laporan sistem kewaspadaan dini dan respons, " kata Dokter Debby Kalalo, Kepala Dinas Kesehatan Sulut.
Dia meminta masyarakat menggalakkan program pencegahan lewat 3 M plus.
Gerakan ini mencegah pengembangbiakan jentik nyamuk, mulai dari menguras tempat penyimpanan air, menutup tempat penampungan air, membuang dan menutup barang bekas yang dapat menampung air. Plus hindari gigitan nyamuk, dan gunakan anti nyamuk
"Gerakan ini harus serentak dan rutin, gerakan 3 M plus, harus jadi budaya jangan nanti kalau ada kasus DBD. Ini pokok pemberantasan DBD," kata dia.

Obat Tradisional