Pameran Bersama Kain Daerah 2018, Kain Koffo Sudah Ada Sejak Abad ke-14
Batik Manado dan batik Bentenan ternyata menyimpan potensi besar dalam dunia modeling.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Batik Manado dan batik Bentenan ternyata menyimpan potensi besar dalam dunia modeling.
Hal itu itu tampak dalam pembukaan Pameran Bersama Kain Daerah 2018 yang diselenggarakan Pemprov Sulut, di atrium Multi Mart kawasan Megamas Manado, Selasa (11/12) sore.
Memey dan Princess, dua gadis cilik pemenang ajang top model Indonesia, memukau ratusan pengunjung yang hadir lewat busana batik Manado dan batik Bentenan.
Nuansa tradisional campur modern nampak dari busana yang dikenakan keduanya. Hadirin pun terpukau, keduanya jadi objek foto.
Di antara yang mengabadikan momen tersebut, terdapat sepasang turis asing dari eropa, keduanya terlihat kagum.
Sesuai tujuannya, pameran tersebut menghadirkan pesona kekayaan kain daerah Sulut dari berbagai daerah. Setiap daerah menampilkan kain daerah zaman dahulu serta yang sudah dimodifikasi sesuai ‘zaman now’.
Tradisi kain di Sulut ternyata sudah tua, sejak abad ke 14. Hal itu terbukti dengan kain Koffo yang berasal dari abad ke 14.
Kain itu menjadi salah satu magnet dalam pameran tersebut. Banyak pengunjung yang memegang atau malah selfie berlatar kain tersebut.
Baca: Kereen! Kabupaten Kepulauan Sangihe Jadi Sentra Produksi Kain Koffo
Baca: Cindy Wowor Ajak Masyarakat Menenun Kembali Kain Koffo
Kadis Kebudayaan Sulut Ferry Sangian mengatakan, kain itu semula disimpan di museum Belanda sebelum dibawa ke museum Sulut.
"Kain ini dijahit tangan dengan bahan dari serat pisang abaka, " kata dia.
Keunikan lain kain ini, beber dia, adalah motifnya yang unik.
Motif tersebut sempat hilang selama 250 tahun. Dikatakannya, kain lainnya yang juga super unik adalah kain sikayu dari Bolmong.
"Kain tersebut terbuat dari kulit kayu, selama ini kita hanya kenal kain bentenan saja padahal banyak kain lainnya yang unik, menarik dan punya nilai historis, " kata dia.
Ungkap Sangian, seiring kemajuan patiwisata di Sulut, sejumlah daerah sudah mengeksplor kekayaan batik masing-masing.
Maka munculah sejumlah batik di Bolsel, Manado serta Bitung.
"Semua punya ciri khasnya masing masing, " kata dia.
Sangian berharap acara tersebut dapat menumbuhkan kain daerah demi kemajuan pariwisata Sulut.