Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cindy Wowor Ajak Masyarakat Menenun Kembali Kain Koffo

"Sebab memang tekniknya berbeda dengan daerah lain. Memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi,"

Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO/HERVIANSYAH
Cindy Wowor saat berkunjung ke Tribun Manado, Selasa (8/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Satu cara untuk menghidupkan kembali kain Koffo yang dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, agar mengetahui kehadiran kain tenun tersebut berasal dari Sangihe dan Talaud.

"Saya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujar Founder Cofo, Cindy Wowor saat berkunjung ke Tribun Manado, Selasa (8/11/2017).

Wowor menambahkan selain itu, juga meminta kepada masyarakat di Sangihe dan Talaud untuk kembali menenun kain tersebut, dengan cara mempelajari kembali teknik menyulam.

"Sebab memang tekniknya berbeda dengan daerah lain. Memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi," katanya.

Satu lembar kain Koffo diselesai dala waktu 4-5 bulan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan kembali kepada masyarakat yang ingin menenun. Sebab saat ini yang bisa melakukan penenunan hanya tersisa beberapa orang saja, itu pun sudah berusia sekitar 70 tahun.

"Ketika saya datang ke sana, hanya ada satu oma saja yang bisa menenun kain tersebut. Namun saat ini kegiatan tersebut tidak dilakukannya karena memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi," katanya.

Selain itu, alat tenun sederhana yang digunakan, tersisa hanya sekitar lima unit saja.
"Untuk itu perlu membangkitkan kembali tenun koffo agar tetap lestari," ungkapnya.

Saat ini tidak banyak kain Koffo beberapa kolektor di Jakarta memiliki kain tersebut, namun sampai dengan saat ini sulit untuk ditemui.

"Saya prihatin melihatnya. Untuk membuat kain koffo harus izin dulu kepada pihak musem tekstil," katanya.

Dengan melakukan berbagai kegiatan yang dilakukan diharapkan kedepannya bisa menumbuhkan ekonomi krearitif di masyarakat Sangihe dan Talaud.

"Saya berharap dukungan dari semua pihak agar kain Koffo bisa lestari, sehingga bisa menggunakan kain tersebut," katanya.

Seperti kain khas dari daerah lain, yang bisa menjadi kebanggaan bagi daerah asal. Apalagi saat ini pemerintah mendukung industri kreatif.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved