Umat Paroki Lembean-Kema Rayakan Kristus Raja Semesta Alam

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Umat katolik Paroki St. Fransiskus-Xaverius Kema bersama Paroki St. Paulus Lembean merayakan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam di gereja paroki St. Fransiskus-Xaverius

Kema, menurut rilis yang diterima Tribun Manado, Selasa (27/11/2018).

Perayaan mulia ini diawali dengan perarakan Kristus Hidup per wilayah rohani dimulai dari kompleks persekolahan Katolik Kema menuju gereja paroki Kema.

Dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi yang menjadi selebran utama Pastor Paroki Lembean dan Kema yakni Pastor Wens Mawikere Pr didampingi pastor Maurit Lensun Pr dan Pastor Alex Sondakh Pr.

Baca: Berpisah Selama 12 Tahun, Gadis Ini Menemukan Sahabatnya Kembali dengan Bantuan Twitter

Bacaan pertama misa Minggu (25/11/2018) itu dari Nubuat Daniel (7:13-14), Mazmur Tanggapan PS. 837 (Mzm 93 : 1ab. 1c-2.5) Bacaan kedua dari Kitab Wahyu (1:5-8), Bacaan Injil Yohanes (18:33-37). 

Pastor Wens Mawikere Pr dalam homili mengatakan mengakhiri tahun liturgi pada puncak di mana Tuhan Yesus sebagai raja Alfa dam Omega.

Dalam pembacaan Injil Tuhan Yesus sendiri mengakui bahwa Dia Raja, tapi kerajaan-Nya bukan dari dunia ini kerajaa-Nya dari atas.

Ia mengajak umat bertekad untuk tetap setia kepada raja yang sudah menuntun  sepanjang tahun liturgi ini. 

"Minggu depan sudah tahun liturgi gereja yang baru dimulai dengan masa adven, masa pra-Natal. Para kristus Raja dari rasul-rasul rosario mahkotailah apa yang sudah kamu berikan di depan Bunda Maria saat bulan Rosario lalu dan kini hatimu akan dirajai oleh putranya sebagai raja yang hidup penguasa alam semesta dan kerajaan yang sungguh hadir saat di dunia walaupun dalam bentuk tanda-tanda kerajaan," kata Mawikere.

Ia mengatakan saat umat membacakan doa Bapa Kami pada ayat ketiga, mereka mengucapkan datanglah Kerajaan-Mu, Rajailah kami umat-Mu.

Baca: Awalnya Dikira Batang Pohon Besar, Ini Detik-detik Piton 8 Meter Lilit Warga saat Hendak Ditangkap

Kalau ungkapan datanglah kerajaan-Mu berarti satu suasana Allah meraja bahwa di sana ada kebenaran, keadilan, kesucian, rahmat, damai sejahtera dan cinta kasih itulah yang diungkapkan juga dalam prefasi dalam hari raya ini.

"Satu kerajaan yang sangat ideal walaupun secara bertanda torang sudah alami di sini dan selaku pelaku hadirnya kerajaan Allah, di mana ada kasih, damai, kerja sama, di mana ada persatuan, di mana yang didengungkan oleh sinode pada tahun Yubelium ini di sana mengandung cinta kasih yang kita ejawantakan dalam hidup ini," katanya.

Ia mengatakan kalau dewasa ini juga masyarakat Indonesia banyak ditandai dengan hal-hal yang bertentangan dengan kerajaan Allah, korupsi rekayasa, penipuan berita hoax yang disebarluaskan dan sangat memecahbelah masyarakat, itu tidak juga mustahil memecah bela umat.

"Hari ini di depan Kristus Raja kita juga mendoakan pemerintah RI ini menghadapi pemilihan presiden dan pemilihan wakil-wakil masyarakat di dewan, hendaknya hal-hal yang saya sebutkan tadi bertentangan dengan kerajaan Allah yang dibawan Tuhan Yesus kita tepis keluar sejauh-jauhnya, agar supaya di kehidupan ini yang rentan penggodaan tantangan dan perjuangan, kita dibantu oleh Kristus King of King raja atas segala raja, penguasa atas segala penguasa, baik di dunia ini di surga dan di bawah bumi, Kristus inilah yang kita sembah," ujarnya.

Ia mengharapkan umat berdoa sesuai tema oleh panitia Tuhan Yesus Kristus Raja Semesta Alam.