Bawalsu Kaji Ada Tidaknya Pelanggaran Nobar Film Ahok, PSI Sulut Tegaskan Bukan Kampanye
Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda mengatakan, pihaknya sedang mengkaji, masuk tidaknya nobar tersebut masuk unsur pelanggaran kampanye.
Penulis: Ryo_Noor | Editor:
TRIBUNMANADO.CO.ID - Acara nonton bareng film The Man Called Ahok yang digelar PSI masuk 'radar' Bawaslu Sulut.
Ketua Bawaslu Sulut Herwyn Malonda mengatakan, pihaknya sedang mengkaji, masuk tidaknya nobar tersebut masuk unsur pelanggaran kampanye.
“Acara nobar (film) PSI masih kami kaji, apakah ada unsur pelanggaran di situ,” kata Herwyn, Kamis (15/11/2018).
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulut Nurjanah Sartiah menegaskan, acara nobar The Man Called Ahok bukan kampanye.
"Untuk PSI, Pak Ahok adalah tokoh spesial. Kepemimpinan beliau menjadi inspirasi tersendiri bagi PSI,” kata Nurjanah.
Film yang mengangkat kisah hidup Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, lanjut Nurjanah, menjadi momentum bagi pengurus PSI dan simpatisan.
Sebab itu, kata dia, PSI menggelar nobar film berjudul A Man Called Ahok.
"Apa yang kami lakukan semata-mata menjawab kerinduan PSI dan masyarakat lain yang mengagumi Pak Ahok.
"Hanya kebetulan karena PSI memiliki ikatan yang kuat dengan Pak Ahok sehingga PSI-lah yang mengambil peran untuk mengajak nobar," ujar Sartiah.
Selasa (13/11/2018), PSI mengadakan nobar Film The Man Called Ahok di bisokop.
Mereka yang datang menonton kebanyakan dari anak muda, juga ada orang tua. Penonton tak hanya kader partai saja, ada juga warga.