Harga Kopra di Boltim Anjlok Hingga Rp 3500
Yance Solangka (51), petani Tombolikat mengatakan, harga kopra perlahan-lahan turun, awalnya dari Rp 5000-6000 perkilogram, sekarang Rp3500 rupiah.
Penulis: | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Harga kopra di Boltim, anglok hingga Rp 3500 perkilogram.
Yance Solangka (51), petani Tombolikat mengatakan, harga kopra perlahan-lahan turun, awalnya dari Rp 5000-6000 perkilogram, sekarang Rp 3500 rupiah.
"Walaupun dengan harga seperti itu saya tetap kerja," ujar Yance Solangka, Rabu (14/11/2018).
Kata dia, biaya yang dikeluarkan tidak sebanding dengan pendapatan atau keuntungan.
Baca: Air Kelapa Tak Semanis Dagingnya, Petani Kelapa Banting Setir Jadi Nelayan
Setiap hari mengeluarkan uang tukang panjat Rp 150 ribu per 100 kilogram ditambah sewa roda Rp 75 ribu per 100 kilogram.
Lanjut dia, biaya kopra memang besar, maka harganya juga harus sebanding. Per hari bisa produksi 500-600 kilogram kopra.
"Untung kecil, yang penting kelapa tidak rusak," ujar
Baca: Harga Kopra Anjlok, Wagub Tidak Percaya Penetapan Harga, Ingin Cek Langsung di Roterdam
Kepala Bidang Tanaman Perkebunan, Kusno Mamonto mengatakan, total tanaman kelapa di Boltim 9587,71 hektar.
Tanaman ini termasuk rusak dan tak menghasilkan.
Jumlah produksi per semester kelapa khusus tanaman menghasilkan tahun 2017 berjumlah 9039,47 ton.
Baca: Ngutang, Nganggur Sampai Potong Kelapa, Derita Petani Kopra
Daerah yang paling banyak kelapa di Nuangan 3904,12 hektar, produksi per semester 3899,70 ton.
"Jumlah produksi dan luas 2018 nanti bisa diketahui tahun depan. Karena ada beberapa wilayah kelapanya ditebang dibuat perumahan," ujar Kusno Mamonto. (Ven).