Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bella Katuuk-Sayerz Tak Menyangka Papanya Ada di Pesawat Lion Air JT-610 Nahas itu

Mereka panik ketika diberi tahu Petrus ada di pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh itu. Sebab, Petrus naik pesawat tujuan Batam.

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Fernando_Lumowa
Istimewa
Petrus Rudolf Sayerz (kiri) dan istri Yuke Pelealu saat menikahkan Gabriella 'Bella' Sayerz beberapa tahun lalu. Petrus satu di antara 189 korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 

Laporan wartawan Tribun Manado, Fernando Lumowa

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Keluarga Petrus Rudolf Sayerz (58), satu di antara 189 korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 di Perairan Tanjung Karawang, Jabar, tak menyangka kalau Petrus bakal berpisah dengan mereka untuk selamanya.

Bella Katuuk Sayerz, warga Perum Greenville, Matungkas, Minahasa Utara (Minut), sama sekali tak menyangka kalau ayahnya menjadi salah satu korban Lion Air JT 610.

Baca: Ayahnya Korban Lion Air JT-610, Warga Matungkas Bella Katuuk-Sayerz Hanya Bisa Pasrah dan Berdoa

Petrus Sayerz (kanan) bersama Yuke Pelealu saat menikahkan putri mereka, Pucha Sayerz-Olsen beberapa tahun lalu.
Petrus Sayerz (kanan) bersama Yuke Pelealu saat menikahkan putri mereka, Pucha Sayerz-Olsen, beberapa tahun lalu. (Istimewa)

Anak nomor tiga Petrus itu mengatakan, ayahnya bekerja di Jakarta.

Saat itu, kata Bella, ayahnya naik Lion Air JT-610 rute Jakarta -Pangkal Pinang itu karena ada tugas dari perusahaan untuk pergi ke Batam.

Petrus, katanya, memilih rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Hang Nadim Batam, Kepri, yang transit dulu di Bandara Dipati Amir, Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Baca: Petrus Sayerz, Korban Lion Air JT-610 Dua Kali ke Manado untuk Nikahkan Anak

Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang pesawat Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di perairan Pantai Karawang, Jawa Barat. Pesawat membawa yang jatuh di perairan Pantai Karawang mengangkut 181 penumpang.
Petugas memilah serpihan pesawat dan barang penumpang  Lion Air JT 610 di Dermaga JICT 2, Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Senin (29/10/2018). Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta - Pangkal Pinang jatuh di Perairan Tanjungpakis, Karawang, Jabar. Pesawat mengangkut mengangkut 189 penumpang termasuk kru. ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

"Kami awalnya tenang. Ketika muncul berita ada pesawat Lion Air ke Pangkal Pinang jatuh, kakak Githa yang menonton TV tenang saja. Pikirannya kan papa ke Batam (bukan ke Pangkal Pinang)," kata Bella, Jumat (2/11/2018).

Mereka panik ketika diberitahu bahwa Petrus Rudolf Sayerz ada dalam pesawat itu.

Baca: (VIDEO) Penampakan Puing Besar di Dasar Laut Diduga Mesin Pesawat Lion Air JT-610

Tim evakuasi gabungan menyisir perairan Tanjungpakis, Karawang, Kamis (1/11/2018).
Tim evakuasi gabungan menyisir perairan Tanjungpakis, Karawang, Kamis (1/11/2018). (KOMPAS.com/ FARIDA FARHAN)

Kabar duka itu semakin menjadi pasti, ketika Githa mengecek langsung di Bandara Soekarno-Hatta.

"Kami syok, papa ternyata ambil pesawat yang transit," kata Bella yang saat ini masih tinggal di Hotel Ibis Cawang.

Petrus Rudolf Sayerz yang berdarah Ambon ini menikahi Yuke Meiske Pelealu, perempuan asal Sonder, Minahasa.

Baca: Temuan Terbaru Lion Air JT 610: Dari 30 M Dasar Laut Diangkat Jenazah, Roda & Kursi

Dari pernikahan itu, mereka dikaruniai empat anak, yakni Pucha Sayerz Olsen (33), Githa Sayerz (31), Bella, dan almarhum Tito Imanuel.

Bella sendiri menikah dengan Erico Katuuk dan dikaruniai anak Joachim Katuuk. Keluarga kecil ini tinggal di Matungkas bersama ibu mereka, Yuke Pelealu.

Sang Ayah Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT 610, Anak Ini Menangis Histeris, 'Tak Ada Lagi Bapakku'
Sang Ayah Jadi Korban Jatuhnya Lion Air JT 610, Anak Ini Menangis Histeris, 'Tak Ada Lagi Bapakku' (Instagram/ndorobeii)

Bella dan kakaknya Githa saat ini berada di Hotel Ibis Cawang, bersama keluarga korban lainnya. Ia mengatakan pihak keluarga Petrus sudah ikhlas menerima kepergian sosok yang mereka sayangi itu.

Baca: Pihak Lion Air Jual Tiket Rp 100.000 Jakarta-Singapura, Harga Spesial

"Percaya, apapun yg terjadi, apa papa bisa ditemukan selamat atau tidak, apa jenazahnya bisa ditemukan atau tidak, Tuhan pasti ada maksud," katanya.

Bella dan Githa telah menyerahkan data-data ante-mortem serta sampel DNA kepada tim identifikasi di RS Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018 lalu.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved