Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sebuah Perusahaan di Jepang Bakal Beri Bonus kepada Karyawannya yang Tidur

Sebuah perusahaan di Jepang mengumumkan rencana unik agar para karyawannya bersedia untuk tidur lebih lama.

Editor: Aldi Ponge
THINKSTOCK.COM
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah perusahaan di Jepang mengumumkan rencana unik agar para karyawannya bersedia untuk tidur lebih lama.

CRAZY, perusahaan perencana jasa pernikahan di yang berasis di Tokyo, menyatakan bakal memberikan bonus poin kepada karyawannya yang tidur lebih lama.

Oddity Central memberitakan Senin (15/10/2018), "sistem remunerasi tidur" itu bekerja sama dengan perusahaan penyedia teknologi analisis tidur Airweave.

Baca: Ini Fakta di Balik Viralnya Video Acara Dugaan LGBT di Mal Magelang

Nantinya, setiap karyawan bisa mengunduh aplikasi Sleep Analysis di ponsel mereka, dan poin dibagikan merujuk berapa lama waktu tidur mereka.

Setiap hendak tidur, pegawai bakal menyalakan aplikasi itu dan menempatkannya di ranjang. Aplikasi itu bakal melacak gerakan tubuh saat tidur, kedalaman hingga waktu tidur.

Jika si pegawai tidur minimal enam jam setiap malam setidaknya selama lima hari, maka dia bakal mendapatkan 500 poin atau 500 yen, sekitar Rp 67.947.

Jika memperoleh enam jam tidur selama satu pekan, maka si karyawan mendapat 1.000 poin atau 1.000 yen, atau sekitar Rp 135.870.

Baca: Usai Diperiksa Sebagai Saksi Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Nanik S Deyang Lari Hindari Media

Karyawan juga bisa mendapat 1.000 poin lagi jika membagikan data tidur mereka kepada perusahaan selama satu bulan penuh meski tak memenuhi target.

CRAZY menjelaskan, poin yang berhasil didapatkan karyawannya bisa ditukar dengan makanan maupun minuman yang ada di kafe gedung.

Dalam pernyataannya, CRAZY berharap sistem bonus baru itu bisa meningkatkan gaya hidup dan kesehatan pegawainya, termasuk juga produktivitas mereka.

Sistem bonus tersebut secara resmi diberlakukan pada Rabu pekan lalu (10/10/2018) setelah melihat besarnya antusiasme partisipasi karyawannya.

Perusahaan menyatakan, kebijakan itu berhasil memengaruhi tidak hanya produktivitas. Namun juga kreativitas serta kesehatan mereka.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved