Kecelakaan Alat Berat
5 Fakta Kecelakaan Alat Berat di Tateli, Anak Gadis Korban Menangis Tanpa Suara
Maxi Worotikan (55) warga Desa Sawangan, Minahasa tewas tertimpa kendaraan berat ketika sedang bekerja di Desa Tateli,
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Maxi Worotikan (55) warga Desa Sawangan, Minahasa tewas tertimpa kendaraan berat ketika sedang bekerja di Desa Tateli,pada Jumat (8/9/2018) sekitar pukul 15.15 Wita.
Peristiwa terjadi saat mobil alat berat yang dikendarai Maxi Worotikan tergelincir saat mencoba naik ke lokasi crusher untuk melakukan pekerjaan.
Maxi menggunakan alat berat milik di PT Cahaya Gelora Group yang beralamat di Desa Tateli Minahasa.
Baca: Rupiah Melemah, Penjualan Barang di Sulut tak Terpengaruh Dolar, Ternyata Ini Penyebabnya
Berikut fakta-fakta peristiwa tersebut:
1. Mobil alat berat tergelincir
Adrian Sasuwang mengaku sempat melihat mobil alat berat yang dikendarai Maxi Worotikan tergelincir saat mencoba naik ke lokasi crusher untuk melakukan pekerjaan.
"Waktu itu dia mau ke tempat crusher, untuk lakukan pekerjaan. Tapi saat mendaki tanjakan, alat berat itu tidak mampu naik," kata Adrian kepada tribunmanado.co.id di RSUP Prof dr RD Kandou Malalayang, Manado, Sulut, Jumat (07/09/2018) malam.
Baca: Ketika Kaum LGBT di Manado Perjuangkan Identitasnya, Dipersoalkan karena Dandanan
Baca: Kisah Pilu Kaum LGBT di Manado, Mengaku Dipersekusi, Berhenti Sekolah hingga Diusir dari Gereja
Baca: Aktivis Ini Beber Kehidupan Kaum LGBT di Manado, Tomohon dan Bitung
2. Berteriak Minta Tolong
Saat itu, Adrian menyebut, Maxi sempat berteriak minta tolong. Adrian pun datang mengganjal kendaraan tersebut dengan batu.
"Dia sempat coba tiga kali untuk naik, tapi di percobaan ketiga alat berat tersebut tergelincir,"ujarnya.
Alat berat itu masuk ke selokan dan roboh ke sebelah kiri dan menindih tubuh korban.
"Saya langsung panggil teman untuk berusaha menolong korban tapi sudah tak bisa tertolong," ungkapnya.

3. Tulang Dada dan Kaki Kiri Hancur
Jenazah Maxi Worotikan (55) warga Desa Sawangan, Kecamatan Tombulu yang tewas tertimpa alat berat, tak bisa dipakaikan sepatu saat keluar dari ruang pemulasaran RSUP Prof Kandou Malalayang,
kakinya sudah tak sama panjang, ketika dibawa keluar.