Tragedi Tanjakan Pumorow 8
Lihat Mobil Berjalan Mundur Hingga Menewaskan Bayi Abi, Warga Pumorow 8 ini Teriak-teriak
Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan taksi online Daihatsu Ayla merah bernomor polisi DB 1383 LE, pada Selasa (20/03/2018)
Penulis: Indry Panigoro | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan taksi online Daihatsu Ayla merah bernomor polisi DB 1383 LE, pada Selasa (20/03/2018) menewaskan bayi berusia 4 bulan bernama Abidzar Sa'aba, warga Kelurahan Banjer, Lingkungan VII, Kecamatan Tikala, Kota Manado.
Jeny Pantow, warga Jalan Pumorow 8, Kelurahan Banjer mengungkapkan saat itu dia sedang duduk di depan rumah dan kaget saat melihat sebuah mobil yang bergerak mundur saat menaiki tanjakan.
"Saya teriak Tuhan selamatkan mereka, Tuhan tolong mereka. Saya pun menangis kala mobil itu dengan kerasnya meluncur dan menabrak taluk saya. Disini memang sering sekali terjadi kecelakaan, dan saya hampir tak pernah melewatkan itu," katanya
Ketika mobil berwarna merah itu menabrak talud rumahnya, ia pun bergegas melihat kondisi para penumpangnya.
"Saya lihat ada bayi di dalam dan kepalanya bengkak. Saya sempat elus tangan balita itu dan segera menyuruh orang tuannya untuk membawa ke rumah sakit," ucapnya.

Cerita Ibunda Abi
Ainun Ahmad (20), Warga Kelurahan Banjer, Lingkungan VII, Kecamatan Tikala, Kota Manado menceritakan peristiwa nahas yang menewaskan anaknya yang masih balita, Abidzar Sa'aba di Jalan Pomorow 8, Lingkungan 3 pada Selasa Selasa (20/03/2018) pagi.
Sebelum kecelakaan tunggal tersebut, Ainun sudah mengingatkan sang sopir taksi online bernama Lisa, warga Paniki terkait medan jalan yang terjal.
"Sayakan pesan Go-car jam 8 pagi mau ke Malalayang, terus sih sopir yang pakai Daihatsu Ayla DB 1383 LE itu tanya mau lewat Jalan mana, saya dan keluarga bilang lewat Jalan situ saja (Pomorow 8). Tapi sebelum jalan, saya bilang dulu ke sopir coba lihat dulu kalau bisa lewat situ. Soalnya Jalannya agak sulit karena tanjakan yang panjang. Setelah itu sih sopir bilang oh saya bisa," ungkap cerita kepada tribunmanado.co.id di kediamannya pada Kamis (22/03/2018) sore.
Lanjut dia, awal mobil itu berjalan bagus, namun ketika masuk di tengah ke arah ujung tanjakan tiba-tiba mobil terhenti.
"Dari bawah mobilnya jalan bagus. Tapi sudah di tengah memang agak terhenti dan terlucur, sopir pun kembali berusaha menambah laju kendaraan supaya tidak terlucur," katanya
"Kira-kira tiga kali mobil terlucur hingga dan sopir masih berusaha agar bisa naik, namun entah kenapa saat itu juga mobil meluncur dengan kencang. Beruntung mobil tersangkut di salah satu talud warga," tambahnya
Meskipun mobil terhenti lajunya akibat tersangkut di talud warga.
Namun nahas bagi bayi Abi yang saat itu digendong sang ayah Marwan Sa'aba, yang duduk di bagian belakang sopir itu, kepalanya terbentur oleh ujung taluk bagian kanan.
"Saat itu Abidzar-kan digendong bapaknya (Marwan Sa'aba), jadi ketika bagian belakang mobil menabrak talud, saat itu juga kepala Abidzar terbentur," ucapnya.
Diketahui saat itu rencananya keluarga Abidzar Sa'aba yang terdiri dari neneknya bernama Munia Hasan (58), ayah Abidzar, Marwan Sa'aba (29) ibunya Ainun Ahmad (20) berencana membawa kembaran Abidzar bernama Abdul Sa'aba ke Rumah Sakit Smek Malalayang untuk memeriksakan mata Abdul yang sudah divonis dokter mengalami buta stadium 5.