Menengok Besaran Gaji Pelatih Timnas Indonesia

Ringkasan Berita:

• PSSI tidak mempublikasikan besaran gaji pelatih timnas Indonesia secara resmi.
• Namun, informasi mengenai kisaran penghasilan pelatih timnas dapat ditelusuri dari berbagai pernyataan.
• Rata-rata gaji pelatih Timas Indonesia saat ini sudah menembus di atas Rp 1 miliar per bulannya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Salah satu topik yang sering menarik perhatian publik di dunia sepak bola tanah air adalah soal gaji pelatih timnas Indonesia. 

Pasca kepergian Patrick Kluivert, hingga kini timnas Indonesia senior belum memiliki pelatih. 

Di sisi lain, banyak yang penasaran berapa sih gaji pelatih timnas Indonesia. 

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memang tidak mempublikasikan besaran gaji pelatih timnas Indonesia secara resmi.

Namun, informasi mengenai kisaran penghasilan pelatih timnas dapat ditelusuri dari berbagai pernyataan, hingga perbandingan dengan standar gaji pelatih sepak bola di tingkat regional maupun internasional.

Kisaran gaji pelatih Timnas Indonesia berbeda-beda.

Ini bergantung pada profil, pengalaman kepelatihan, staf pendamping, catatan prestasi, durasi kontrak, lisensi pelatih, dan negosiasi kontrak masing-masing pelatih dengan PSSI.

Dalam beberapa tahun terakhir, pelatih asing yang menangani tim nasional bisa menerima gaji yang lebih tinggi dibanding pelatih lokal, mengingat pengalaman dan rekam jejak internasional yang dibawa.

Lantas berapa sih gaji pelatih Timnas Indonesia?

Dikutip Kompas.com dari Antara, rata-rata gaji pelatih Timas Indonesia saat ini sudah menembus di atas Rp 1 miliar per bulannya.

Sebagai contoh, Shin Tae yong (STY) dikabarkan memperoleh kenaikan gaji pada masa kontraknya yang kedua (2024–2027).

Nilainya diperkirakan mencapai sekitar Rp 1,9 miliar per bulan atau setara Rp 23,6 miliar dalam setahun.

Sementara itu, Patrick Kluivert, pelatih asal Belanda yang baru saja berhenti menangani Timnas Indonesia, dilaporkan menerima bayaran di kisaran Rp 1,3 hingga Rp 1,5 miliar per bulan.

Jika dihitung, pendapatannya mencapai kurang lebih Rp 18 miliar per tahun, atau total Rp 36 miliar selama masa kontrak dua tahun.