Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Cuaca Buruk di Sulut

Cuaca Ekstrem Masih Berpotensi Terjadi hingga Akhir Pekan, BMKG Imbau Warga Sulut Waspada

"Masih akan intens terjadi di beberapa wilayah di Sulut," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (30/10/2025).

Penulis: Isvara Savitri | Editor: Isvara Savitri
Tribunmanado.com/Isvara Savitri
KAPAL - Kapal yang bersandar di Manado Bay, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (30/10/2025). BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Cuaca ekstrem kembali melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (29/10/2025) malam hingga Kamis (30/10/2025) dini hari.

Hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang dan menimpa sebuah rumah.

Selain itu, ombak juga menghantam pesisir Manado.

Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memprediksi bahwa labilitas cuaca masih akan berlangsung hingga Minggu (2/11/2025).

Hal ini dibenarkan oleh Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Astrid Lasut.

"Masih akan intens terjadi di beberapa wilayah di Sulut," ujarnya ketika dihubungi, Kamis (30/10/2025).

Apalagi, gelombang Kelvin sudah masuk ke wilayah Sulut mulai hari ini.

KAPAL - Kapal yang bersandar di Manado Bay, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (30/10/2025). BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi.
KAPAL - Kapal yang bersandar di Manado Bay, Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara, Kamis (30/10/2025). BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. (Tribunmanado.com/Isvara Savitri)

"Gelombang Kelvin diperkirakan masuk wilayah Sulut tanggal 30 Oktober-2 November 2025," tambahnya.

Beberapa faktor yang mempengaruhi cuaca di Sulut adalah:
1. Madden–Julian Oscillation (MJO) saat ini berada pada fase 4 dan 5 (maritime continent), yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

2. Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) yang negatif di wilayah Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan aktivitas konvektif yang mendukung pembentukan awan hujan.

3. Gelombang Kelvin yang diprediksi akan melintasi wilayah Sulawesi Utara turut meningkatkan potensi curah hujan dan kejadian kilat/petir di sejumlah daerah.

4. Nilai anomali Suhu Permukaan Laut (SST) pada rentang 0,0–1,5 °C di perairan sekitar Sulawesi Utara juga berperan dalam menambah massa uap air yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.

5. Kondisi belokan angin (shearline) dan konvergensi di wilayah Sulawesi Utara berpotensi meningkatkan pembentukan awan-awan hujan.

6. Labilitas lokal yang kuat turut mendukung pertumbuhan awan hujan yang disertai kilat/petir di sejumlah wilayah Sulawesi Utara.

Baca juga: Kapal Karam di Teluk Manado Jadi Objek Foto Warga

Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sulawesi Utara, Berikut Daerahnya

Untuk itu, Astrid meminta masyarakat dan stakeholder lintas sektoral agar tetap waspada dengan kondisi curah hujan tinggi disertai angin kencang.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved