Penipuan Wedding Organizer
Yorry Taman Ngendar, Diduga Penipu Jasa Wedding Organizer di Sulut yang Dilaporkan ke Polisi
Yorry Taman Ngendar, diduga penipu jasa wedding organizer di Sulawesi Utara yang telah dilaporkan ke Polisi oleh dua korban penipuan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
TRIBUNMANADO.CO.ID - Seorang pria diduga pelaku dugaan penipuan jasa wedding organizer (WO) di Sulawesi Utara, dilaporkan dua orang korban ke pihak kepolisian.
Wedding Organizer (WO) adalah jasa profesional yang membantu calon pengantin dalam merencanakan, mengatur dan melaksanakan seluruh aspek acara pernikahan, mulai dari pemilihan vendor, konsep, hingga koordinasi pada hari H.
Kedua korban telah melaporkan seorang pria bernama Yorry Taman Ngendar ke Polda Sulawesi Utara karena diduga melakukan penipuan dan penggelapan dengan total kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
Patricia Syukur Kindangen (26), seorang mahasiswi asal Kelurahan Lahendong, Kecamatan Tomohon Selatan, Kota Tomohon, Sulut, menjadi pelapor pertama.
Laporan dari Patricia tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/657/IX/2025/SPKT/POLDA SULAWESI UTARA, tertanggal 26 September 2025.
Dalam keterangannya kepada pihak kepolisian, Patricia menjelaskan bahwa ia berkenalan dengan Yorry pada 15 Juni 2025 dan membahas kerja sama penyelenggaraan acara pernikahan.
Yorry menawarkan diri untuk mengurus seluruh rangkaian acara sebagai wedding organizer dan keduanya sepakat dengan biaya sebesar Rp53 juta yang akan dibayarkan secara bertahap.
Selama periode Juni hingga September 2025, Patricia mengirimkan sejumlah uang melalui transfer bank sesuai kesepakatan dan menerima kwitansi sebagai bukti pembayaran.
Tapi, mendekati hari pelaksanaan pernikahan, Yorry tidak kunjung menjalankan kewajibannya.
“Setelah saya hubungi berkali-kali, dia tidak pernah merespons lagi hingga sekarang,” ungkap Patricia dalam laporan polisi tersebut.
Patricia pun merasa sangat dirugikan baik secara materiil maupun moril.
Bukan hanya Patricia, korban lain bernama Marthesa Sahibondang juga membuat laporan ke polisi atas dugaan penipuan dengan modus dan pelaku yang sama.
Laporannya tercatat dalam Laporan Polisi Nomor: LP/B/660/IX/2025/SPKT/POLDA SULAWESI UTARA.
Marthesa merupakan warga Desa Lolak Tombolango, Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulut.
Isi laporannya, Marthesa mengaku mengalami kerugian signifikan setelah mempercayakan penyelenggaraan acara pernikahannya kepada Yorry.
Ia juga menyerahkan sejumlah uang namun tidak mendapatkan layanan sebagaimana dijanjikan.
Jumlah uang yang diberikan Marthesa kepada Yorry sama seperti yang diserahkan Patricia.
Yorry sebagai terlapor hingga kini tidak dapat dihubungi dan keberadaannya tak diketahui.
KA SPKT Polda Sulut, Leo Jerry Rawung sudah membenarkan laporan tersebut.
"Iya benar sudah diterima, dan akan diproses sesuai ketentuan hukum yang ada," jelas Leo.
Tentang Wedding Organizer
Wedding organizer (WO) adalah jasa profesional yang membantu calon pengantin dalam merencanakan, mengelola dan melaksanakan seluruh aspek pernikahan.
Di antaranya mulai dari pemilihan konsep, vendor, anggaran hingga memastikan kelancaran acara pada hari H dan setelahnya.
Dengan adanya WO, pasangan pengantin dapat mewujudkan pernikahan impian mereka tanpa harus disibukkan dengan berbagai detail persiapan serta bisa menikmati momen spesial tanpa stres dan gangguan.
Tugas Utama Wedding Organizer
Perencanaan Konsep dan Anggaran: Membantu pasangan pengantin dalam menentukan tema atau konsep pernikahan dan menyusun anggaran yang dibutuhkan.
Pemilihan Vendor: Mencari dan menyeleksi vendor-vendor yang akan terlibat dalam pernikahan, seperti dekorasi, tata rias, katering, dokumentasi, dan lainnya.
Koordinasi dan Manajemen: Mengelola semua persiapan acara, termasuk membuat jadwal acara, mengatur denah, dan memastikan semua vendor bekerja sama dengan baik.
Pelaksanaan Acara (Hari H): Mengawasi dan memastikan seluruh rangkaian acara, mulai dari akad nikah hingga resepsi, berjalan lancar dan sesuai rencana.
Pendampingan Pengantin: Membantu kebutuhan pribadi pengantin, memastikan mereka nyaman dan siap untuk melangsungkan pernikahan.
Tips mencegah kena penipuan wedding organization
Mengutip Kompas, CEO & Founder Shilo Planner & Organizer Daniel Budi mengatakan, ada beberapa tips agar calon pengantin terhindar dari penipuan saat hendak menggunakan jasa WO dan WP.
1. Cek media sosialnya
Menurut Daniel, hal termudah yang bisa dilakukan di era serba digital ini adalah memeriksa akun media sosial WO dan WP sebelum menggunakan jasa mereka.
"Lihat media sosialnya, kemudian testimoninya, dan lihat vendor yang kerja sama dengan mereka," tutur di Jakarta Wedding Festival (JWF) 2024, Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (31/8/2024).
Biasanya, WO dan WP yang menggunakan media sosial akan aktif mengunggah testimoni dari para pelanggannya.
Mereka juga akan mengikuti akun-akun vendor yang bekerja sama dengan mereka. Kamu bisa periksa akun mereka satu per satu.
Lalu, jangan lupa periksa testimoni para vendor di masing-masing akun mereka.
2. Lihat pernikahan pelanggan
Masih tentang media sosial, biasanya para WO dan WP akan mengunggah hasil karya mereka di akun dunia mayanya.
Ada pula klien yang mengunggah pernikahan mereka dan menandai (tag) akun WO dan WP yang digunakan.
Kamu bisa lihat unggahan-unggahan itu apakah sesuai dengan seleramu atau tidak.
Cara lainnya adalah mendatangi salah satu pernikahan klien WO dan WP.
"Bisa datang ke pernikahan yang mereka selenggarakan, tapi dengan appointment yang sudah dibuat sebelumnya alias tidak bisa langsung datang. Hal seperti itu sebenarnya bisa asalkan via appointment," ungkap Daniel.
3. Hadiri pameran pernikahan
Daniel juga menyarankan untuk rajin mendatangi pameran pernikahan guna melihat langsung beragam vendor yang berpartisipasi.
Sebab, vendor yang berhasil tampil dalam pameran pernikahan sudah dikurasi oleh penyelenggara.
4. Berapa lama beroperasi
Seberapa lama pengalaman WO dan WP dalam industri pernikahan juga patut diperiksa.
"Apakah sudah ada selama bertahun-tahun? Karena, orang-orang yang bisa longlasting dalam suatu bisnis menunjukkan keseriusan mereka dalam hal tersebut," jelas Daniel.
Akan tetapi, bukan berarti WO dan WP yang baru merintis karier tidak perlu dipertimbangkan.
"Ada beberapa yang sudah berkecimpung lebih dulu, kemudian pisah usaha atau memulai yang baru. Jadi, walau usahanya baru, orangnya sendiri bukanlah orang baru," tegas Daniel.
5. Teliti dengan kontrak kerja sama
Apabila sudah memutuskan untuk menggunakan jasa WO dan WP, periksa dengan teliti kontrak kerja sama sebelum ditandatangani.
Ini untuk mengetahui apakah apapun yang tertera sudah sesuai dengan kesepakatanmu dengan pihak WO maupun WP atau tidak.
"Kalau dirasa ada yang mengganjal, ditanyakan. Tapi kalau penjelasannya masih kurang mengena, silakan pilih vendor yang lain," imbau Daniel. (TribunManado.co.id-Rhendi Umar/Kompas.com)
Baca juga: Populer Sulut: Siswa Berprestasi Sabet Medali di OSN 2025, RM Queen Fish Terbakar, Kasus Penipuan WO
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.