Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

G30S 1965

Perempuan asal Sulut Jadi Saksi G30S 1965, Oma Tintang Saksikan Momen Penculikan Jenderal Nasution

Perempuan asal Sulut Jadi Saksi G30S 1965. Oma Tintang atau Alpiah Makasebape menyaksikan momen penculikan Jenderal A.H Nasution.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Frandi Piring
Dok. Pribadi Keluarga Alpiah Makasebape/Tribunnews.com-Herudin/Grafis TribunManado.co.id
G30S - Perempuan asal Sulut Jadi Saksi G30S 1965. Oma Tintang atau Alpiah Makasebape menyaksikan momen penculikan yang menargetkan Jenderal A.H Nasution di rumah sang jenderal, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. 

Ade Irma Suryani terkena tembakan dan akhirnya meninggal dunia di usia lima tahun.

Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum AH Nasution, di Jakarta. 5 Tempat yang Mengingatkan Peristiwa G30S, Monumen Pancasila Sakti hingga Monumen Ade Irma Suryani.
MUSEUM - Pengunjung melihat diorama penyerbuan pasukan Tjakrabirawa di Museum A.H. Nasution di Jakarta. (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Oma Tintang yang kala itu berusia 25 tahun menjadi saksi langsung peristiwa tersebut.

Ia bahkan sempat melapor ke markas marinir. 

Dalam satu wawancara dokumenter, ia mengungkapkan bahwa tiga minggu sebelum kejadian, Ade Irma sering menangis tanpa alasan, seolah memberi firasat.

Seusai tragedi itu, Oma Tintang kembali ke Sangihe, Sulut pada 1969.

Meski jauh, hubungan dengan keluarga Nasution tetap terjaga.

Foto-foto kecil Ade Irma dan keluarga besar Jenderal Nasution selalu ia simpan rapi sebagai kenangan yang tak ternilai.

Rumahnya di Tahuna kerap didatangi masyarakat, pejabat, hingga prajurit TNI yang ingin mendengar langsung kisah tentang Ade Irma dan peristiwa G30S/PKI dari saksi mata yang mengasuhnya.

SAKSI G30S - Potret sosok Alpiah Makasebape semasa hidup. Alpiah atau Oma Tintang merupakan Pengasuh Ade Irma Suryani asal dari Sangihe-Sulut yang menjadi saksi G30S 1965 di rumah Jenderal A.H Nasution.
SAKSI G30S - Potret sosok Alpiah Makasebape semasa hidup. Alpiah atau Oma Tintang merupakan Pengasuh Ade Irma Suryani asal dari Sangihe-Sulut yang menjadi saksi G30S 1965 di rumah Jenderal A.H Nasution. (Dok. Pribadi Keluarga Alpiah Makasebape for TribunManado.co.id)

Sosoknya menjadi pengingat bahwa sejarah tidak hanya hidup di buku, tetapi juga di ingatan mereka yang pernah mengalaminya.

Kini, meski raga Oma Tintang telah tiada, kisah pengasuh setia asal Sangihe itu akan tetap hidup.

Ia dikenang sebagai perempuan sederhana yang penuh kasih, serta saksi sejarah yang menjaga memori tentang pengorbanan Ade Irma Suryani Nasution agar tidak hilang dari ingatan bangsa.

Baca juga: Sosok Ade Irma Suryani, Putri Jenderal AH Nasution yang Jadi Korban Cakrabirawa dalam Peristiwa G30S

Sejarah G30S 1965

Pada Selasa 30 September 2025, Indonesia kembali memperingati peristiwa kelam dalam sejarah, yakni Gerakan 30 September atau G30S.

G30S merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, ditandai dengan penculikan enam jenderal dan satu perwira TNI Angkatan Darat (AD) pada 30 September 1965 malam.

Penculikan itu dilakukan sebagai dalih untuk mengatasi upaya kudeta yang dikabarkan akan dilakukan oleh Dewan Jenderal terhadap Presiden Soekarno kala itu.

Peristiwa ini menyebabkan sejumlah jenderal hingga perwira TNI AD gugur.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved