Demo di DPRD Sulut
Pastikan Bukan Mulut Manis, DPRD Sulut Janji Gelar Hearing Soal Solar Subsidi dengan Pihak Terkait
"Kami bukan bermulut manis tapi kami siap mendengar dan mengupayakan. Kami di DPRD juga turut terdampak,"
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Aliansi Sopir Dump Truck Sulawesi Utara (AS-DT Sulut) menggelar demo soal sulitnya mendapatkan solar subsidi di DPRD Sulut, Senin (29/9/2025).
Para demonstran diterima sejumlah anggota DPRD Sulut.
Aspirasi para sopir diutarakan Kordinator Aksi AS-DT, William Luntungan.
Sopir menyampaikan tujuh poin tuntutan.
Massa aksi diterima Anggota DPRD Sulawesi Utara, yakni Inggried Sondakh; Jeane Laluyan; Roy Octavian Roring; Hillary Tuwo; Euginia Mantiri; Julyeta Paula Runtuwene; Jultje Maringka; Pricylia Rondo; dan Ruslan Abdul Gani.
Inggried Sondakh mewakili anggota yang lain mengungkapkan, persoalan solar di Sulut berdampak ke mana-mana.
"Kami bukan bermulut manis tapi kami siap mendengar dan mengupayakan. Kami di DPRD juga turut terdampak," kata politisi Partai Golkar ini.
Inggried pastikan aspirasi para sopir pasti ditindaklanjuti.
Tekanan para sopir menjadi pendorong DPRD untuk memperjuangkan hak mereka.
"Kita buat kesepatan, setelah ini akan kami akan rapat dengar pendapat lintas komisi dengan Pemprov Sulut dan aparat terkait, Pertamina juga, " kata Inggried lagi.

Pernyataan itu disambut sorakan gembira para demonstran.
Katanya, pihaknya minta kepolisian dan TNI juga hadir.
"Kalau cuma kami yang suarakan, ini akan sulit karena itu kita butuh hearing lintas komisi sehingga ada rekomendasi ya," jelas politisi asal Minahasa ini.
Daftar Tuntutan
Aliansi Sopir Dump Truck Sulawesi Utara (AS-DT Sulut) menggelar unjuk rasa di DPRD Sulut, Senin (29/9/2025).
Mereka menyuarakan keluh kesah betapa sulitnya mendapatkan solar subsidi saat ini.
Untuk bisa mengisi tangki truk sebelum mencari nafkah, mereka harus antre berjam-jam bahkan seharian.
Kadang malah tidur di truk.
Kordinator Aksi, William Luntungan, mengungkapkan mereka kembali berdemo karena solar subsidi akhir-akhir ini semakin sulit.
"Antrean di mana-mana. Sopir-sopir tidak ada penghasilan karena sebagian besar gajinya harian," kata aktivis asal Minahasa Utara ini.
Baca juga: Cair September 2025, Begini Cara Cek Penerima PKH dan BPNT Tahap 3
Baca juga: Akhirnya Terungkap 5 Penyebab Utama Keracunan Massal Makanan MBG, Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Berikut 7 Poin Tuntutan AS-DT saat berdemo di DPRD Sulawesi Utara:
1. Meminta untuk setiap wilayah Manado, Minut, Bitung, Tomohon, Tondano, Mitra harus ada beberapa SPBU yang diawasi khusus oleh APH, BPH Migas dan pemerintah daerah guna pengawasan penyaluran BBM solar subsidi tepat sasaran.
2. Copot Kepala BPH Migas dan Pertamina Sulut karena tidak mampu melaksanakan fungsi pengawasan di setiap SPBU.
3. Meminta Kapolda Sulut untuk bantu perketat pengawasan di setiap SPBU, karena diduga adanya praktek penyalahgunaan gunakan solar subsidi yang dilakukan oleh petugas SPBU.
4. Meminta gubernur dan Pertamina membentuk tim pengawasan BBM solar subsidi yang melibatkan BPH Migas/APH serta perwakilan organisasi dump truck.
5. Meminta kepada pihak Pertamina untuk mempermudah pengurusan barcode solar subsidi.
6. Jika kami masih mengalami kesulitan dalam mengisi BBM solar, maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa dengan menggerakan seluruh anggota asosiasi di Sulawesi Utara.
7. Meminta kepada bapak gubernur untuk mempermudah pengurusan UIN Galian C (material pasir, batu, dll) karena Galian C merupakan salah satu sumber pendapatan bagi kami supir angkutan material.(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.