Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

TPA Sumompo

Pintu Masuk TPA Sumompo Manado Ditutup Warga, Truk Penuh Sampah Terpaksa Parkir

Sejumlah warga menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Ventrico Nonutu
Tribun Manado/Arthur Rompis
TUTUP - Sejumlah warga menutup akses masuk TPA Sumompo, Rabu (24/9/2025). Warga menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Sumompo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aksi unjuk rasa oleh warga yang menamakan Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha di depan TPA Sumompo di Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting, Manado, Sulut, berlanjut, Rabu (24/9/2025).

Demo dimulai sejak Selasa sehari sebelumnya. 

Warga menolak pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA Sumompo.

Selain itu massa aksi juga menuntut untuk tutup dan pindahkan TPA karena sudah over kapasitas.

Amatan Tribunmanado.com, Rabu sekira pukul 17.15 Wita, warga masih menutup akses masuk TPA. 

Jumlah warga terus bertambah.

Mereka memadati depan TPA hingga kiri dan kanan jalan.

Informasi yang dihimpun Tribun Manado, Sat Pol PP beberapa kali mencoba menghalau warga.

Namun tak berhasil.

Akibat penutupan itu, kendaraan truk tak bisa masuk TPA.

Sejumlah truk tampak parkir di kiri kanan jalan seputaran TPA.

Terlihat truk masih penuh muatan sampah.

Umumnya tumpukan sampah di truk sudah menggunung.

Kadis DLH Manado Pontowuisang Kakauhe mengatakan, penutupan akses masuk TPA sangat mengganggu aktivitas pembuangan sampah.

"Ini sangat mengganggu, saya sudah koordinasi dengan aparat keamanan," katanya.

Beber dia, menyampaikan aspirasi boleh saja.

Tapi tidak boleh mengganggu aktivitas umum seperti pembuangan sampah. 

Sekelompok warga yang menamakan Lembaga Adat Masyarakat Bantik Buha melakukan unjuk rasa di depan TPA Sumompo di Kelurahan Sumompo, Kecamatan Tuminting, kota Manado, provinsi Sulut, Selasa (23/9/2025).

Mereka menyuarakan penolakan terhadap pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di kawasan TPA.

Amatan Tribunmanado.com, pendemo menutup akses masuk TPA dengan memasang baliho berisi dua tuntutan.

Selain penolakan pembangunan IPLT, warga juga minta agar TPA Sumompo yang sudah over kapasitas agar segera ditutup dan dipindahkan.

Perwakilan warga berorasi di atas sebuah mobil yang parkir depan pintu TPA.

Sejumlah warga memakai pakaian adat.

Warga terlihat begitu ngotot. 

Meski hujan turun, mereka tetap nekad berdemo.

Koordinator aksi Yessi Badoa mengatakan, pembangunan IPLT dilakukan tanpa sosialisasi.

"Kami mengetahui pembangunan IPLT cuma dari para pekerja proyek," katanya.

Ungkap dia, pembangunan IPLT bertentangan dengan janji pemerintah yang menyebut tempat itu bakal dijadikan ruang terbuka hijau usai TPA pindah.

Sebut dia, warga juga minta agar TPA Sumompo segera dipindah.

"Kami sudah sekian tahun lamanya menghirup udara busuk dari TPA," kata dia.

(TribunManado.co.id/Art)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved