Kisah Violetha Koroh, Berpisah dari Orang Tua Sejak Kecil, Kini Jadi Guru Honorer di Tahuna Sangihe

Meski hanya seorang ibu rumah tangga dengan keterbatasan ekonomi, sang mama mampu menghantarkan Violetha dan kakaknya menyelesaikan pendidikan hingga sarjana S1.

Doa, semangat, dan ketulusan sang ibu menghadirkan banyak orang baik yang menopang kehidupan mereka hingga bisa berdiri teguh sampai hari ini.

Kini, Violetha bekerja sebagai guru honorer di SMK Negeri 3 Tahuna.

Tahuna adalah ibu kota Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara. Jarak antara Manado dan Tahuna,  adalah sekitar 244 hingga 246,54 km.

Waktu tempuh menggunakan kapal ferry dari Manado ke Tahuna memakan waktu sekitar 5 hingga 6 jam, tergantung pada jenis kapal dan kondisi cuaca. 

Meski masih berstatus honorer, Violetha melihat pekerjaannya sebagai ladang pengabdian dan pembuktian bahwa perjuangan panjangnya tidak sia-sia.

Selain itu, Violetha yang memiliki hobi bermusik juga kerap menemukan penghiburan dan semangat baru lewat dunia musik.

Musik baginya bukan sekadar hobi, melainkan bahasa hati yang menyalurkan rasa, doa, dan harapannya.

Dalam menjalani hidup, Violetha selalu berpegang pada satu motivasi: “Tidak semua yang hancur menjadi alasan kita kalah, tapi jadikan hancurmu itu sebagai kekuatan untuk menang.”

Kalimat ini bukan sekadar kata, melainkan napas perjuangan yang selalu ia genggam dalam menghadapi setiap tantangan.

Kisah perjalanan hidup Violetha Koroh menjadi bukti nyata bahwa kepahitan masa lalu tidak selalu berakhir dengan kekalahan.

Justru dari kehancuran, seseorang dapat menemukan kekuatan untuk bangkit dan memenangkan hidup.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: Kompak Pakai Putih, Keluarga Terdakwa Kasus Dana Hibah GMIM Saling Menguatkan di Ruang Sidang