Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Makan Bergizi Gratis

Akhirnya Terungkap Penyebab Keracunan MBG, Temukan Ini Pada Daging, Telur dan Nasi

Program Makan Bergizi Gratis (yang dikenal dengan singkatan MBG) merupakan program makan siang gratis Indonesia

Editor: Glendi Manengal
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
KERACUNAN - Pelajar korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (25/9/2025). Korban keracunan MBG terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas sejak Senin (22/9/2025) hingga Kamis (25/9/2025), mencapai lebih dari 1.200 orang. Menurut WHO ada lima hal yang bisa dideteksi di laboratorium untuk menilai sebuah kasus keracunan makanan, termasuk dalam kasus MBG. (TRIBUN JABAR/GANI KIRNIAWAN) 

Sementara vibrio cholerae adalah bakteri yang menyebabkan penyakit kolera, suatu infeksi usus yang ditandai dengan diare berair dan muntah-muntah yang dapat menyebabkan dehidrasi parah hingga mengancam jiwa. 

Penularan terjadi melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi bakteri kolera. 

2. Virus 

Ada virus yang disebut WHO sebagai jenis norovirus dan virus hepatitis A. 

3. Cacing

Keberadaan parasit seperti cacing trematoda dan cacing pita seperti ekinokokus maenia taenia.

4. Prion sebagai pemicu keracunan makanan

Prion adalah bahan infeksi yang terdiri dari protein contohnya adalah Bovine Spongiform encephalopathy atau BSE. 

BSE adalah penyakit progresif dan fatal pada sistem saraf sapi yang disebabkan oleh akumulasi protein abnormal yang disebut 'prion' di jaringan saraf.

5. Kontaminasi Bahan Kimia

Waspadai kemungkinan kontaminasi bahan kimia pada makanan

Asal Bakteri Penyebab Keracunan MBG

Terkait lima hal itu, menurut Direktur Pascasarjana Universitas Yarsi ini merujuk pemeriksaan hasil laboratorium terkait sampel MBG di laboratorium kesehatan daerah Provinsi Jawa Barat setidaknya ada dua penyebab keracunan makanan.

Bakteri Salmonella Pada Daging dan Telur

Pertama kata dia adalah ditemukan bakteri yang sebagian besar adalah Salmonella pada sampel makanan MBG.

Menurut WHO, kontaminasi ini pada umumnya terkait dengan makanan tinggi protein seperti daging, unggas dan telur.

Bacillus Cereus karena Penyimpanan Nasi Tidak Tepat

Kemudian yang kedua adalah ditemukan bakteri Bacillus Cereus. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved