Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Demo Ricuh di Nepal

Demo Ricuh di Nepal: 19 Tewas, Gedung Parlemen Dibakar, Istri Eks PM Meninggal Akibat Terjebak Api

Tragedi makin memilukan setelah istri mantan Perdana Menteri Nepal dilaporkan tewas akibat terjebak dalam kobaran api saat gedung parlemen dibakar.

Tangkapan Layar Youtube Tribunnews.com
NEPAL - Demo Ricuh di Nepal: 19 Tewas, Gedung Parlemen Dibakar, Istri Eks PM Meninggal Akibat Terjebak Api. Demo Ricuh di Nepal: 19 Tewas, Gedung Parlemen Dibakar, Istri Eks PM Meninggal Akibat Terjebak Api 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Gelombang demonstrasi yang mengguncang Nepal dalam sepekan terakhir berubah menjadi tragedi besar.

Bentrokan antara massa dan aparat keamanan menelan sedikitnya 19 korban jiwa, serta menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas negara, termasuk gedung parlemen yang dibakar massa.

Tragedi makin memilukan setelah istri mantan Perdana Menteri Nepal dilaporkan tewas akibat terjebak dalam kobaran api saat gedung parlemen dilalap si jago merah.

Baca juga: Detik-detik Tangisan Sri Mulyani Pecah saat Pamit dari Kemenkeu, Eks Menteri Langsung Dipeluk Suami

Aksi protes ini berawal dari kebijakan pemerintah yang memblokir 26 platform media sosial populer, termasuk Facebook, YouTube, dan X, pada Jumat (5/9/2025).

Langkah itu memicu gelombang kemarahan publik yang menilai pemerintah berusaha membungkam kebebasan berpendapat di negara demokrasi Himalaya tersebut.

Puluhan ribu warga, mayoritas generasi muda, turun ke jalan di Kathmandu dan berbagai kota besar.

Selain menuntut pencabutan larangan media sosial, mereka juga mendesak pemerintah menindak tegas praktik korupsi yang dinilai semakin merajalela di tubuh birokrasi.

Demo Nepal tewaskan 19 orang

Demo Nepal memuncak pada Senin (8/9/2025) ketika massa mencoba menerobos barikade di sekitar kompleks parlemen Nepal.

Polisi menembakkan gas air mata, peluru karet, dan meriam air untuk membubarkan kerumunan.

Namun, eskalasi cepat berubah brutal ketika aparat juga diduga menggunakan peluru tajam terhadap massa yang menolak mundur.

"Saya belum pernah melihat situasi sesulit ini di rumah sakit," kata Ranjana Nepal, petugas informasi di Rumah Sakit Sipil Kathmandu, kepada AFP.

"Gas air mata bahkan masuk ke area rumah sakit, membuat para dokter kesulitan bekerja," tambahnya.

Juru bicara Kepolisian Lembah Kathmandu, Shekhar Khanal, mengonfirmasi sedikitnya 17 orang tewas di ibu kota. Dua orang lainnya dilaporkan meninggal di Distrik Sunsari, Nepal timur.

Khanal menyebut lebih dari 400 orang terluka, termasuk 100 polisi yang menjadi korban bentrokan.

Massa bakar gedung parlemen

Di tengah kerusuhan itu, massa membakar gedung parlemen Nepal.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved