Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Indramayu

Akhirnya Terungkap Apa yang Dilakukan H Sahroni Sebelum Tewas Terkubur, Beli Ayam Bakar Buat Tamu

Kerabat korban, Ema mengungkapkan apa yang dilakukan H Sahroni sebelum ditemukan tewas di rumahnya. Sempat beli ayam bakar.

eki yulianto/tribun jabar
SATU KELUARGA TEWAS - Ema, kerabat kakek H Sahroni yang ditemukan tewas dalam satu lubang bersama anak, menantu dan cucunya di Kelurahan Paoman, Indramayu, Selasa 2 September 2025. Kelima jenazah itu ditemukan Ema pada Senin 1 September 2025 petang. Spekulasi tamu misterius Haji Sahroni diungkap Ema. 

Polisi juga mengamankan sebuah mobil yang diduga milik korban di wilayah Babadan, Indramayu.

Namun, detail mengenai temuan itu masih ditutup rapat.

“Soal mobil milik korban yang ditemukan di daerah Babadan, mohon maaf karena untuk kepentingan penyidikan belum bisa kami publikasikan."

"Tapi apakah memang itu mobil keluarga korban yang sudah diamankan, ya nanti akan kami rilis selanjutnya,” katanya.

Meski begitu, polisi masih berhati-hati menyebut tindak pidana yang terjadi.

“Dugaan pidananya apakah menjurus ke pembunuhan, masih kita dalami."

"Yang jelas, di dalam kasus tersebut sudah kita temukan peristiwa pidananya,” ujarnya. 

Seperti diketahui, warga Paoman digegerkan dengan penemuan lima jasad dalam satu liang di halaman rumah Haji Sahroni, Senin (1/9/2025) malam.

Selain Sahroni, korban lain adalah anaknya Budi (43), menantunya Euis (37), serta dua cucunya, Ratu (7) dan seorang bayi berusia delapan bulan.

Kecurigaan warga muncul sejak beberapa hari sebelumnya lantaran komunikasi dengan keluarga korban terputus.

Bau busuk yang menyengat dari arah halaman rumah akhirnya membawa warga pada penemuan mengerikan tersebut.

Pada Rabu (3/9/2025), kelima korban dimakamkan di TPU Nyairesik, Desa Sindang, usai disalatkan di Masjid Madania.

Isak tangis pecah saat peti jenazah diturunkan.

“Semua merasa berat, semua merasa kehilangan.

Itu keluarga baik, apalagi ini kehilangan satu keluarga sekaligus,” ucap Agus Suhendi (51), kerabat korban.

Agus menegaskan keluarga masih menunggu kepastian dari pihak kepolisian. 

“Kalau soal informasi adanya tersangka, kabar burung memang ada.

Tapi dari pihak aparat hukum belum ada rilis resmi,” katanya.

Kini, kasus tersebut masih terus bergulir di meja penyidik.

Masyarakat berharap aparat segera menemukan pelaku agar keluarga korban bisa memperoleh keadilan.

Korban Punya Bisnis Burung Walet

Duka menyelimuti Kelurahan Paoman Indramayu, Jawa Barat, setelah penemuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman belakang rumah mereka. 

Pihak keluarga kini hanya bisa berharap pada aparat kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut.

Harapan itu disampaikan langsung oleh Niko Hadimulya, ponakan almarhum Sahroni, yang menjadi salah satu korban.

“Saya ponakan korban. Semoga kasus ini bisa terungkap dan pelaku bisa diamankan serta dihukum seberat-beratnya."

"Kami serahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut,” ujar Niko saat diwawancarai di sela-sela prosesi pemakaman, Rabu (3/9/2025).

Menurut Niko, keluarga menduga kuat bahwa peristiwa ini merupakan pembunuhan, mengingat kelima korban ditemukan terkubur dalam satu liang. 

Ia menjelaskan, bahwa tidak pernah ada persoalan pribadi ataupun konflik yang dialami Sahroni.

“Tidak pernah terdengar ada masalah. Korban hanya pernah cerita soal ajakan berbisnis, karena memang punya usaha sarang walet di rumahnya,” ucapnya. 

Sahroni diketahui mengelola usaha sarang burung walet setelah pensiun, sementara Budi sebelumnya bekerja di bank sebelum membuka toko grosir bersama sang istri.

(TribunJabar.id)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

WhatsApp TribunManado.co.id : KLIK

Tayang di TribunJabar.id dan TribunJabar.id

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved