Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Mazmur 119:17-24, Singkapkanlah Mataku

Makin banyak membaca Alkitab, makin terungkap kebesaran dan kekayaan rohani di dalamnya.

Editor: Alpen Martinus
Istimewa
RENUNGAN: Ilustrasi Alkitab 
Ringkasan Berita:1.Renungan harian Kristen kali ini berjudul singkapkanlah mataku.
 
2.Bacaan Alkitab diambil dalam Mazmur 119:17-24.
 
3.Makin banyak membaca Alkitab, makin terungkap kebesaran dan kekayaan rohani di dalamnya.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian Kristen kali ini berjudul singkapkanlah mataku.

Bacaan Alkitab diambil dalam Mazmur 119:17-24.

Renungan disadur dari Boy Borang dalam buku moment of inspirasi LPMI.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Ulangan 12:1-14, Menjaga Kesucian Hidup Sebagai Ibadah

“Singkapkanlah mataku, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban dari Taurat-Mu.” (ay. 18).

Apakah benar, bahwa kekayaan duniawi telah membuat banyak orang masa kini menjadi buta terhadap kebenaran?

Faktanya demikian. Mata hati orang lebih terbuka dengan gemerlapan duniawi, yang tak sadar telah menutup penglihatan rohaninya, apalagi keajaiban-keajaiban firman Tuhan.

Maka takkan mungkin orang akan berkata seperti pemazmur, “singkapkanlah mataku.”

Singkapkanlah mataku - “open my eyes”, diucapkan pemazmur sebagai suatu permohonan, yang baginya sangat penting, dalam rangka bisa melihat keajaiban Tuhan itu.

Memang Taurat atau firman Tuhan itu ajaib.

Kekayaan di dalamnya sangatlah melimpah tak ada habis-habisnya.

Orang yang setia membaca dan merenungkan firman-Nya - seperti seorang penambang yang menemukan harta yang tak ada habis-habisnya.

Makin banyak membaca Alkitab, makin terungkap kebesaran dan kekayaan rohani di dalamnya.

Penulis kitab Ibrani mengatakan, “Firman Allah itu hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang yang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.” (Ibr. 4:12).

Firman itu berkuasa karena memiliki otoritas.

Orang membaca Alkitab bukan sekedar mencari informasi atau pengetahuan, tetapi untuk mengalami transformasi kehidupan.

Mungkin seorang skeptis membaca Alkitab sekedar mencari informasi, tetapi untuk menolak kebenarannya.

Sekali membaca koran atau artikel, orang sudah merasa bosan bila mengulanginya.

Berbeda dengan Alkitab - Firman Tuhan, bukannya makin bosan, malah makin suka membacanya.

Ketika membaca dan merenungkannya, Roh Kudus memberi iluminasi (penerangan), sehingga pembaca dapat mengerti dan menerimanya.

Pernah seorang pendeta senior diwawancarai mahasiswa, sudah berapa kali membaca Alkitab, dengan rendah hati dia mengatakan, “untuk Perjanjian Lama baru dua ratus kali lebih, dan untuk Perjanjian Baru, juga baru tiga ratus kali.

” Tak heran, pengetahuan dan pengalaman rohaninya begitu limpah. Ini adalah suatu contoh yang telah mendorong banyak orang seperti pemazmur, meminta Tuhan menyingkapkan mata hatinya, untuk melihat keajaiban firman-Nya.

Dr Shirock berkata, “Membaca Firman Tuhan harus; berkesinambungan, membaca berulang ulang, mandiri, penuh dengan doa, dan berpikir.”

Kalau tidak, rasanya membaca Alkitab itu sambil lalu dan biasa saja.

Bagaimana dengan kita hari ini?

Sudah sejauh mana kita membaca dan merenungkannya?

Firman Tuhan itu memang sungguh ajaib.

It is a wonderful Word.

Inspirasi: Matahati yang sudah disucikan oleh Roh Kudus, terbuka terhadap keajaiban-keajaiban Firman, tetapi tertutup terhadap keanehan-keanehan duniawi.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved