Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

KKB di Papua

Identitas Anggota KKB di Papua Baru Ditangkap Satgas Operasi Damai Cartenz, DPO Penganiayaan Nakes

Setelah diamankan, pelaku Maam Taplo segera dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Editor: Alpen Martinus
Foto via WowKeren.com
KKB: Ilustrasi Foto TNI di hutan. Seorang anggota KKB di Papua tertangkap Satgas Operasi Damai Carstenz 
Ringkasan Berita:1.Penangkapan dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom di Kabupaten Keerom, Papua.
 
2.Maam Taplo masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait aksi brutalnya terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok pada 13 September 2021 lalu.
 
3.Setelah diamankan, pelaku Maam Taplo segera dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah terus melakukan pergerakan untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sampai ke akar-akarnya.

Kelompok Kriminal Bersenjata, istilah yang secara khusus digunakan di Indonesia untuk menyebut Organisasi Papua Merdeka, terutama Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Petugas pun kini tak segan untuk melakukan perlawanan terhadap KKB di Papua.

Baca juga: Kronologi Simpatisan KKB Serang Warga Sipil di Papua Pegunungan: Secara Tiba-Tiba

Namun sebisa mungkin melakukan penangkapan.

Satu di antaranya adalah penangkapan terhadap anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel, bernama Maam Taplo di kawasan Arso Swakarsa,Sabtu (22/11/2025).

Penangkapan dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom di Kabupaten Keerom, Papua.

KKB Papua yaitu kelompok separatis bersenjata di Papua yang melakukan aksi teror, penyerangan, dan intimidasi terhadap warga sipil maupun aparat keamanan.

Pemerintah Indonesia menyebut mereka sebagai KKB karena aktivitasnya dianggap kriminal, meski kelompok ini sering mengaitkan diri dengan perjuangan politik Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Maam Taplo masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait aksi brutalnya terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok pada 13 September 2021 lalu.

“Penangkapan ini merupakan langkah penting dalam menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi para korban. Pelaku dengan rekam jejak kekerasan seperti ini harus mempertanggungjawabkan seluruh perbuatannya.” kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Sabtu.

Penangkapan itu bermula saat tim melakukan penyelidikan keberadaan pelaku. Kemudian tim berhasil mengamankan pelaku Maam Taplo di Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, tanpa perlawanan.

Dari hasil penyelidikan awal, pelaku diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan dalih berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini, menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut.

Setelah diamankan, pelaku Maam Taplo segera dibawa ke Polda Papua untuk menjalani pemeriksaan lanjutan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum.

Sementara itu, Wakil Kepala Operasi, Kombes Adarma Sinaga menegaskan bahwa operasi akan terus dilanjutkan untuk mengejar anggota KKB lainnya.

“Kami terus memantau pergerakan jaringan KKB dan memastikan keamanan masyarakat tetap terjaga. Penegakan hukum terhadap para pelaku kekerasan akan dilakukan tanpa kompromi,” ucapnya.

Berikut catatan kriminal Maam Taplo sebelum akhirnya tertangkap:

1. Pembunuhan dan Penganiayaan Berat Terhadap Nakes di Kiwirok. Korban meninggal dunia yakni Gabriella Meilani akibar mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.

Korban luka-luka sebanyak 10 orang yakni, Dr. Restu Pamangi (patah tulang lengan kanan), Siti Khotijah, Martinus Deni Satya, Lukas Luji (luka memar), Emanuel Abi (luka panah di ketiak), Patra (luka memar), 

Selanjutnya, Katrianti Tandiala (luka tusuk di kemaluan dan paha kanan, lebam wajah), Christina Sampe Tonapa (luka tusuk di sekujur tubuh), Marcelinus Ola Atanila (luka memar) dan Gerald Sokoy.

2. Pembakaran Fasilitas Umum di Kiwirok. Adapun Beberapa gedung yang dibakar yakni Bank Papua, Puskesmas, Pasar, Perumahan Puskesmas dan Kantor Distrik.

3. Maam Taplo juga terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan lainnya seperti, penembakan di Lapangan Terbang Kiwirok, penembakan terhadap Pos Brimob Resimen III dan personel Satgas Kodim Yonif 431/SSP Pos Okbibab serta Kontak tembak dengan personel Yonif PR 431/SSP di Pos Kiwirok yang menyebabkan Prada Beryl Kholif A.R meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved