Bupati Bolmong Lepas 8 Mahasiswa Pondok Pesantren Al-Luthfi Lolanan ke Tanah Jawa, Ini Pesannya

Ringkasan Berita:1.Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) Yusra Alhabsyi, melepas delapan mahasiswa pondok pesantren Al-Luthfi Lolanan

2.Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi dalam momen tersebut menyampaikan bahwa hal seperti ini merupakan peluang emas untuk generasi penerus bangsa.

 

3.Sementara itu, pimpinan ponpes Al-Luthfi Kyai Ari Paputungan mengaku bahagia dimana momen ini terasa sangat luar biasa berkat bantuan dari pemerintah.

TRIBUNMANADO.CO.ID,BOLMONG - Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara (Sulut) Yusra Alhabsyi, melepas delapan mahasiswa pondok pesantren Al-Luthfi Lolanan, Rabu (05/11/2025).

Pesantren adalah sekolah Islam tradisional berasrama di Indonesia. Pesantren biasanya berlokasi di rumah pribadi, pondok, atau masjid.

Pengajaran di pesantren mencakup kitab-kitab Islam klasik dan pemikiran santri, yang diajarkan oleh guru-guru yang disebut kiai.

Baca juga: 152 Siswa SMPN 1 Lolak Bolmong Dapat Seragam Gratis, Yusra Alhabsyi : Siswa SD dan SMP Pasti Dapat

Menurut tradisi populer, sistem pendidikan pesantren berasal dari pondokan tradisional Jawa, asrama, ashram untuk Hindu atau wihara untuk Buddha tempat belajar filsafat agama, seni bela diri, dan meditasi.

Institusi serupa juga ditemukan di seluruh dunia Islam dan disebut pondok di Malaysia, Thailand Selatan, serta madrasah di India, Pakistan, dan sebagian besar dunia Arab.

Pesantren bertujuan untuk mendalami pengetahuan Al-Qur'an, terutama melalui studi bahasa Arab, tradisi tafsir, Hadis Nabi, hukum, dan logika.

 Istilah pesantren berasal dari kata dasar santri ("siswa") pe-santri-an atau tempat para santri.

Delapan putra putri terbaik salah satu pondok pesantren di Bolmong ini akan menimbah ilmu di tanah Jawa lewat program beasiswa lewat kerja sama antara pondok pesantren Al Luthfi Lolanan dan Pondok Pesantren Rayadhul Muta'allimin Cigalumpit Jawa Barat.

Bupati Bolmong Yusra Alhabsyi dalam momen tersebut menyampaikan bahwa hal seperti ini merupakan peluang emas untuk generasi penerus bangsa.

"Jadi untuk santri diharapkan bisa menyelesaikan tugas ini dengan penuh tanggung jawab dengan niat baik," ucapnya.

Yusra berpesan kepada para mahasiswa untuk jangan kembali sebelum berhasil,

"Ingat pesan orang tua selama di sana jadilah kebanggan orang tuan serta jadilah harapan baru bagi daerah Bolaang Mongondow tercinta," ujarnya.

"Karena semua fasilitas yang diperlukan sudah ada yang tanggung jadi tugas kalian tinggal merebut peluang tersebut dengan giat belajar agar sukses kedepan," tambahnya.

Sementara itu, pimpinan ponpes Al-Luthfi Kyai Ari Paputungan mengaku bahagia dimana momen ini terasa sangat luar biasa berkat bantuan dari pemerintah.

"Selain doa bantuan pemerintah juga sangat berperan penting dalam program ini," ucapnya.

Kyai Ari Paputungan mengatakan delapan mahasiswa ini akan menimbah ilmu di dua kampus disana yakni Universitas Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta dan Universitas Langlang Buana Bandung.

"Program ini bertujuan memperluas wawasan, pengalaman dan jaringan untuk kembali mengabdi sebagai generasi emas di tanah totabuan," jelasnya. (PIN)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.