Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pembunuhan di Jambi

Kejanggalan Kasus Pembunuhan EY Dosen di Jambi, Polisi Duga Ada Pelaku Lain

Sejumlah bukti baru dan kejanggalan di TKP menjadi dasar aparat mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang membantu pelaku

Editor: Alpen Martinus
Kolase Tribun Manado/Facebook Asri Ajaa)
DOSEN: Kolase foto Bripda Waldi dan potret Erni Dosen di Jambi yang tewas dibunuh. Polisi temukan kejanggalan 
Ringkasan Berita:1.Meski Bripda Waldi (22) telah ditetapkan sebagai tersangka utama, polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi keji tersebut.
 
2.Sejumlah bukti baru dan kejanggalan di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi dasar aparat mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang membantu pelaku.
 
3.Temuan ini mengindikasikan adanya upaya pelarian dan penyembunyian jejak yang cukup terencana.

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski sudah ada tersangka utama, namun polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan dosen di Jambi.

Bahkan polisi mencurigai ada pelaku lain yang terlibat.

Itu dibuktikan dari hasil olah TKP di lokasi kejadian.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Jejak Kekejaman Bripda Weldi, Dosen Muda di Jambi Tewas Dianiaya Secara Sadis

Namun polisi masih menyelidiki siapa saja yang diduga terlibat dalam kasus tersebut.

Saat melakukan aksinya, Waldi menggunakan wig untuk menyamar.

Rambut palsu adalah kepala rambut yang terbuat dari bulu kuda, rambut manusia, wol, bulu, rambut yak, rambut kerbau, atau bahan sintetis yang dipakai di kepala untuk mode atau berbagai alasan estetika dan gaya lainnya, termasuk mematuhi budaya dan agama.

 Kata wig dalam bahasa Inggris adalah singkatan dari periwig dan pertama kali muncul dalam bahasa Inggris sekitar tahun 1675.

Kasus pembunuhan tragis terhadap dosen cantik Institut Agama dan Kesehatan (IAK) Setih Setio, EY (37), di Kabupaten Bungo, Jambi, belum sepenuhnya terungkap.

Meski Bripda Waldi (22) telah ditetapkan sebagai tersangka utama, polisi masih mendalami kemungkinan adanya pelaku lain yang terlibat dalam aksi keji tersebut.

 Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono, menegaskan penyelidikan masih terus berlanjut.

Sejumlah bukti baru dan kejanggalan di tempat kejadian perkara (TKP) menjadi dasar aparat mendalami kemungkinan adanya pihak lain yang membantu pelaku.

“Penyidikan masih berjalan. Kami tidak menutup kemungkinan ada pelaku lain,” tegas Natalena.

Barang bukti berupa mobil Honda Jazz, motor Honda PCX, perhiasan, dan handphone milik korban telah diamankan dari dua lokasi berbeda.

Temuan ini mengindikasikan adanya upaya pelarian dan penyembunyian jejak yang cukup terencana.

Aksi Berencana dan Upaya Penyamaran
 
Bripda Waldi yang berdinas di Polres Tebo, diduga kuat telah merencanakan aksinya dengan matang.

Ia bahkan memakai wig agar tidak dikenali kamera CCTV saat keluar masuk rumah korban di Perumahan Al Kausar Residence, Muara Bungo.

“Pelaku menggunakan wig untuk mengelabui warga dan kamera pengawas,” ungkap AKBP Natalena.

Namun, sejumlah bukti di TKP menunjukkan kemungkinan ada aktivitas lebih dari satu orang di lokasi kejadian.

Polisi kini menelusuri jejak digital dan memeriksa rekaman CCTV dari sekitar lokasi untuk memastikan hal tersebut.

Dugaan Motif Asmara dan Tuntutan Keadilan

Dari hasil penyelidikan sementara, motif pembunuhan diduga terkait hubungan asmara antara pelaku dan korban.

Waldi disebut ingin kembali menjalin hubungan dengan EY, namun ditolak korban.

Sementara itu, keluarga dan rekan korban berharap kasus ini diusut tuntas hingga seluruh pelaku, jika ada, dapat diadili.

“Korban dikenal baik dan ramah. Kami ingin keadilan ditegakkan,” ujar salah satu rekan korban di kampus.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved