Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wajib Tahu

Siapa Pemilik PT Vale Indonesia Tbk? Raksasa Tambang Nikel Tanah Air

Bersama PT Aneka Tambang (Antam), perusahaan ini menempati posisi teratas dalam daftar produsen nikel terbesar di Indonesia.

TRIBUN TIMUR/MUHAMMAD ABDIWAN
SIAPA PEMILIK - Pabrik pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk, di Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulsel, saat diabadikan menggunakan drone, Rabu (1/8/2019). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Siapa pemilik PT Vale Indonesia?

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dikenal sebagai salah satu raksasa tambang nikel di Tanah Air.

Bersama PT Aneka Tambang (Antam), perusahaan ini menempati posisi teratas dalam daftar produsen nikel terbesar di Indonesia.

Baca juga: Siapa Pemilik Solaria? Restoran Keluarga dengan Cita Rasa Hotel Harga Terjangkau

Menariknya, sebelum dikenal dengan nama Vale Indonesia, perusahaan ini awalnya bernama PT International Nickel Indonesia (PT Inco).

Warisan nama lama itu masih tercermin hingga kini melalui kode sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu INCO sebuah identitas yang tetap melekat sejak awal berdirinya perusahaan tersebut.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1968, setelah Pemerintah Indonesia menandatangani Kontrak Karya (KK) Generasi Pertama dengan International Nickel Company of Canada (INCO Limited), yang saat itu merupakan perusahaan tambang nikel besar dunia.

Saat ini, INCO sudah mendapatkan perpanjangan KK yang telah diamandemen dengan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada 13 Mei 2024 dan berlaku hingga 28 Desember 2035.

Pemilik PT Vale Indonesia

Mengutip situs resmi perusahaan, perusahaan ini mengelola tambang nikel dengan konsesi seluas 118.017 hektar meliputi Sulawesi Selatan (70.566 hektar), Sulawesi Tengah (22.699 hektar) dan Sulawesi Tenggara (24.752 hektar).

Vale mengoperasikan pabrik terbesarnya di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Fasilitas pengolahan atau smelter pertama kali beroperasi pada 1978, menandai dimulainya produksi nikel dalam bentuk matte (logam nikel campuran).

Nama perusahaan kemudian resmi berubah menjadi PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2011, mengikuti kebijakan global perusahaan induknya, Vale SA, yang juga melakukan rebranding di seluruh dunia.

Vale SA adalah perusahaan raksasa tambang asal Brasil yang berpusat di Rio De Janeiro yang beroperasi di lebih dari 30 negara. Perusahaan global ini mengendalikan Vale Indonesia melalui anak usahanya, Vale Canada Limited (VCL).

Sebagai informasi saja, awalnya pemilik PT Vale Indonesia Tbk dengan kepemilikan saham terbesar adalah VCL. Namun karena adanya kewajiban divestasi sebagaimana UU IUPK, saham VCL di Vale Indonesia menyusut.

MIND ID awalnya menjadi pemegang 20 persen saham Vale Indonesia. Kemudian kembali mengakuisisi 14 persen saham pada Juli 2024, sehingga kepemilikan sahamnya menjadi mayoritas meski tetap di bawah 50 persen.

Sebanyak 14 persen saham Vale Indonesia didapat MIND ID dengan nominal pembelian sebesar 300 juta dollar AS atau sekitar Rp 4,69 triliun.

Nominal akuisisi tersebut dibayarkan kepada Vale Canada Limited yang melepas saham sebesar 10,4 persen dan Sumitomo Metal Mining yang menjual sebanyak 3,6 persen saham.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved