Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Merek Inhaler Herbal Asal Thailand yang Ditarik dari Pasaran, Ada Kontaminasi Mikroba Berbahaya

Adapun produk yang ditarik merupakan “Hong Thai Formula 2” no registrasi G 309/62, batch produksi: 000332.

Editor: Alpen Martinus
Wikipedia
INHALER: Ilustrasi inhaler. Satu merek inhaler asal Thailand ditarik dari pasaran 

“Perusahaan sepenuhnya mengakui dan menerima hasil inspeksi FDA dengan penuh hormat,” tulis Hong Thai Herbal dalam pernyataan resmi di halaman Facebook resminya.

“Tanggal pasti pemusnahan akan diumumkan secara resmi kemudian,” tambah perusahaan itu.

Bisa Sebabkan Risiko Infeksi Pernapasan

Bakteri Clostridium spp. dan kombinasi ragi serta jamur dinilai berpotensi menimbulkan berbagai risiko kesehatan, terutama pada sistem pernapasan.

Para ahli medis menjelaskan bahwa jika mikroba atau spora bakteri ikut terhirup melalui hidung, efeknya dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan, peradangan paru-paru, hingga infeksi sekunder.

Bagi individu dengan sistem imun lemah, seperti lansia, penderita asma, atau pasien penyakit kronis, risiko komplikasi bisa meningkat.

Bakteri Clostridium spp. sendiri dikenal menghasilkan racun (toksin) yang dapat menyebabkan gangguan serius seperti botulisme atau infeksi jaringan lunak.

Walau kasus infeksi akibat inhalasi tergolong jarang, kehadiran bakteri ini dalam produk yang digunakan langsung di area hidung menimbulkan kekhawatiran besar.

Selain itu, kandungan jamur dan ragi yang melebihi ambang batas juga berpotensi memicu reaksi alergi seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, gatal, dan sesak napas.

Imbauan untuk Masyarakat

Sebagai langkah pencegahan, Otoritas kesehatan Thailand mengimbau masyarakat agar segera menghentikan penggunaan Hong Thai Formula 2 serta memeriksa nomor batch sebelum membeli produk inhaler herbal.

Konsumen juga diminta waspada terhadap produk serupa yang belum memiliki izin edar resmi dari FDA Thailand maupun BPOM negara tujuan ekspor.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi industri herbal Thailand, yang selama ini dikenal sebagai produsen utama obat dan aromaterapi tradisional di Asia.

Pengamat kesehatan menilai insiden ini bisa menggerus kepercayaan konsumen terhadap produk herbal, terutama yang dipasarkan lintas negara tanpa uji mutu ketat.

Untuk mencegah terjadinya hal serupa, BPOM Thailand menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap pabrik herbal dan aromaterapi, serta mewajibkan setiap produsen untuk menjalani audit kebersihan fasilitas secara berkala.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved