Harga Pupuk
Harga Pupuk Turun 20 Persen Mulai Hari Ini, Berikut Rincinya
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan harga pupuk turun sebesar 20 persen mulai hari ini.
Ringkasan Berita:1.Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan harga pupuk turun sebesar 20 persen mulai hari ini.2.Amran mengatakan bahwa penurunan harga pupuk ini tidak akan membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).3.Amran pun mengimbau kepada seluruh distribusi dan pengecer pupuk di seluruh Indonesia agar tidak menaikkan harga.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar gembira untuk para petani, ada kebijakan baru dari presiden Prabowo Subianto.
Harga pupuk kini turun lumayan besar.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Baca juga: Kementan Cabut Izin 2.039 Kios Pupuk di Indonesia, Ini Alasannya
Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik.
Pupuk berbeda dari suplemen.
Artinya apa yang menjadi keluhan petani selama ini didengar dan direalisasikan.
Kementerian pertanian pun akan melakukan pengawasan terhadap harga pupuk terbaru.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengumumkan harga pupuk turun sebesar 20 persen mulai hari ini.
Menurut Amran, penurunan ini merupakan tonggak sejarah di tengah revitalisasi sektor pupuk yang sedang dilakukan pemerintah.
"Hari ini diumumkan atas arahan Bapak Presiden (Prabowo Subianto), tolong hari Rabu diumumkan harga pupuk turun 20 persen, berlaku mulai hari ini," kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Amran menjelaskan, harga pupuk urea dari Rp 2.250 per kilogram (kg) turun Rp 450 menjadi Rp 1.800. Ini berlaku di seluruh Indonesia.
Lalu, untuk harga pupuk urea per sak dari Rp 112.500 turun menjadi Rp 90.000 per sak.
Kemudian, pupuk NPK dari Rp 2.300 per kg menjadi Rp 1.840 per kg. Untuk harga per sak dari Rp 115.000 menjadi Rp 92.000.
Amran mengatakan bahwa penurunan harga pupuk ini tidak akan membebankan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Ini berita baik untuk petani seluruh Indonesia. 160 juta warga petani kita menanti berita ini karena yang terjadi sebelumnya puluhan tahun adalah tiap tahun naik atau tiap dua tahun," ujar Amran.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.