Fenomena Alam di Cirebon
Dentuman Keras Disertai Cahaya Terang di Langit Kejutkan Warga Cirebon, Ini yang Terjadi
Fenomena semacam ini umumnya dikenal sebagai meteor jatuh, atau dalam istilah ilmiahnya disebut meteorid.
Jika meteor tersebut cukup besar dan tidak seluruhnya habis terbakar, maka sisa materialnya bisa mencapai permukaan Bumi, dan disebut sebagai meteorit.
Peristiwa semacam ini memang tergolong langka, namun bukan hal yang mustahil terjadi. Indonesia, sebagai negara yang berada di garis khatulistiwa dan memiliki langit yang cukup cerah di sebagian besar wilayahnya, cukup sering menjadi saksi fenomena astronomi semacam ini, meski tidak selalu tercatat secara resmi.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) maupun Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terkait insiden yang terjadi di langit Cirebon tersebut.
Namun banyak pihak meyakini bahwa berdasarkan visual dan suara yang terdengar, kemungkinan besar itu adalah fenomena meteor jatuh.
Apa Kata BMKG, BRIN, Jasa Marga, hingga Aparat Keamanan?
Apa Penjelasan Awal dari BMKG?
BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, sebuah lembaga pemerintah Indonesia yang bertugas dalam pengamatan dan penyebaran informasi cuaca, iklim, dan geofisika.
BMKG bertugas mengamati dan memprediksi kondisi cuaca seperti hujan, angin, suhu, dan kelembapan, serta memantau aktivitas gempa bumi, tsunami, dan fenomena geofisika lainnya.
Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Stasiun Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, menyampaikan bahwa pihaknya masih menghimpun data awal untuk mengidentifikasi penyebab fenomena itu.
“Dari sisi meteorologi, dentuman bisa disebabkan oleh sambaran petir, gempa bumi, atau longsor. Namun, saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon terpantau cerah berawan tanpa adanya awan konvektif atau aktivitas cuaca ekstrem,” jelas Fuad, Minggu malam.
BMKG menegaskan bahwa hasil pemantauan sejauh ini tidak menunjukkan adanya getaran signifikan maupun fenomena meteorologis yang tidak biasa.
Tidak ada aktivitas petir maupun indikasi badai konvektif di wilayah tersebut pada waktu kejadian.
“Fenomena seperti meteor atau benda langit bukan kewenangan BMKG, melainkan lembaga antariksa seperti BRIN,” tambahnya.
Fuad juga menyebutkan bahwa tidak ditemukan aktivitas gempa bumi pada waktu bersamaan dengan suara dentuman, sehingga kemungkinan besar peristiwa ini bukan disebabkan oleh faktor seismik.
Apa kata BRIN?
Akhirnya Terungkap Awal Mula Perselingkuhan Ibu Persit dengan Junior Suaminya, Semua Berawal di Sini |
![]() |
---|
Kronologi Polisi di Tomohon Bongkar Penimbunan Solar di Leilem: Berawal dari Laporan Warga |
![]() |
---|
Sosok HP, Ibu Persit Diduga Selingkuh dengan Junior Suaminya, Istri Oknum TNI Itu Keluar Masuk Hotel |
![]() |
---|
Siap-siap Mati Lampu di Minsel, Info PLN Ini 7 Titik Lokasi Terdampak, Senin 6 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Sosok Praka Mar Zaenal Muttaqin, Prajurit Kepala Gugur usai Terjun Payung HUT ke-80 TNI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.