Bjorka Ditangkap
Sosok Hacker Bjorka yang Ditangkap Polisi di Minahasa, Ternyata Tak Lulus Sekolah dan Pengangguran
Ia ditangkap setelah diduga terlibat dalam kasus pembobolan 4,9 juta data nasabah sebuah bank swasta nasional.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Publik akhirnya mengetahui siapa sosok di balik akun kontroversial Bjorka yang sempat menghebohkan jagat maya dengan aksi peretasan.
Namun, alih-alih seorang jenius teknologi berpendidikan tinggi, polisi justru mengungkap fakta mengejutkan: pemilik akun tersebut ternyata seorang pemuda pengangguran yang bahkan tidak menamatkan sekolah.
Polda Metro Jaya melalui Subdit IV Direktorat Reserse Siber berhasil menangkap WFT, pria yang diduga kuat sebagai sosok di balik akun media sosial X Bjorka dengan username @bjorkanesiaaa.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Siapa Nama Asli Bjorka Hacker Pembobobol Data Nasabah Bank, Ternyata Orang Manado
Ia ditangkap setelah diduga terlibat dalam kasus pembobolan 4,9 juta data nasabah sebuah bank swasta nasional.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, WFT berusia 23 tahun dan tercatat sebagai warga Jawa Barat.
Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa WFT tidak lulus sekolah menengah dan saat ini tidak memiliki pekerjaan tetap.
Pengungkapan ini mematahkan bayangan publik tentang sosok Bjorka sebagai peretas profesional berkelas internasional.
Sebaliknya, fakta yang terkuak justru menggambarkan WFT sebagai anak muda yang terseret dalam aktivitas ilegal di dunia maya.
Meski begitu, polisi menegaskan bahwa WFT memiliki kemampuan dasar teknologi informasi yang ia pelajari secara otodidak melalui internet. Kini, ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum dengan ancaman pidana sesuai UU ITE dan perbankan.
Polda Metro Jaya mengungkapkan identitas WFT, pemilik akun media sosial X Bjorka dengan username @bjorkanesiaaa, yang ditangkap jajaran Subdit IV Direktorat Reserse Siber atas kasus pembobolan 4,9 juta data nasabah sebuah bank swasta di Indonesia.
“Tersangka dengan inisial WFT, laki-laki, usia 22 tahun,” ujar Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (2/10/2025).
Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Fian Yunus menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information and technology (IT).
“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara otodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.
“Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” tambah dia.
Beraksi sendiri
Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon memastikan bahwa WFT beraksi seorang diri di rumahnya tanpa bantuan orang lain saat melancarkan aksinya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.