Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Viral Medsos

Kisah Haru Reno Aditya Pratama, Bocah SD yang Pilih Bawa Pulang Nasi MBG demi Sang Nenek

Reno, yang akrab disapa Reno kecil, diketahui membawa pulang makanan bergizi gratis (MBG) yang diperolehnya dari sekolah.

Kolase Tribun Manado/Istimewa
KIRAH HARU - Kolase Foto Makanan MBG dan Reno Aditya Pratama serta sang nenek. Kisah seorang bocah SD di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mendadak viral dan mengundang haru banyak netizen. Dia adalah Reno Aditya Pratama, murid kelas 3 sekolah dasar yang baru berusia 9 tahun. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah seorang bocah SD di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mendadak viral dan mengundang haru banyak netizen.

Dia adalah Reno Aditya Pratama, murid kelas 3 sekolah dasar yang baru berusia 9 tahun.

Reno, yang akrab disapa Reno kecil, diketahui membawa pulang makanan bergizi gratis (MBG) yang diperolehnya dari sekolah.

Baca juga: Sosok Meilanie Buitenzorgy, Dosen yang Sebut Pendidikan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Setara SD

Namun alih-alih dinikmati sendiri, makanan itu ia simpan untuk diberikan kepada nenek tercintanya di rumah.

Sehari-hari, Reno tinggal di sebuah rumah tua sederhana bersama neneknya, Murni (48), yang akrab ia panggil Mamak.

Sosok nenek itulah yang merawat dan membesarkannya dengan penuh kasih sejak kecil.

Kehidupan Reno memang tak mudah. Sejak berusia 3 tahun, ia sudah ditinggal ayahnya, Eko Budi Utomo, yang merantau ke Malaysia untuk mencari nafkah.

Namun hingga kini, sang ayah tak pernah memberi kabar, apalagi mengirimkan uang untuk anak semata wayangnya itu.

Gestur kecil Reno yang rela berbagi makanan untuk neneknya inilah yang membuat banyak orang tersentuh.

Kisah sederhana ini menjadi potret nyata ketulusan seorang cucu kepada sosok yang telah menjadi sandaran hidupnya.

 “Jangankan mengirim uang, mengirim kabar saja tidak,” kata Murni, Jumat (26/9/2025) dilansir dari TribunSumsel.

Ibu kerja di toko

Untuk membiayai hidup Reno, sang ibu Nuarini Kholbia  (25) bekerja sebagai penjaga toko dari pagi hingga sore.

Reno tinggal bersama neneknya di RT 6 RW 4  Kelurahan Tanjung Agung Kecamatan Baturaja Barat OKU.  

Rumah yang ditempati  berukuran  6 X  6 M bagunnnya sudah mendapat bantuan rehab Porgram RTLH dari pemerintah Kabupaten OKU.

Di rumah yang medannya memang luamayan sulit  perbukitan ini Reno tinggal bersama Mbah, ibu dan paman-pamanya.

Rawat nenek

Sehari-hari Reno lebih banyak dirawat oleh  sang nenek yang akrab dia sapa Mamak tersebut.

Reno memang memiliki kedekatan emosinal yang kuat dengan nenek sebab sudah merawatnya sejak bayi. 

Semua  keperluan sehari-hari Reno diurus oleh neneknya.  

Bahkan setiap pulang dari bepergian, sang nenek selalu membawakan oleh-oleh untuk cucu pertamanya itu.

”Kalau saya balek dari pengajian, snacknya saya bawa pulang untuk Reno, mungkin dia juga mencontoh kebiasaan saya, nasi MBG jatah di sekolah dibawanya pulang untuk dimakan bersama,” kata Murni.

Sang nenek menceritakan keseharian Reno yang selalu aktif dan suka menolong.

Dia juga terbiasa mandiri.

Terbukti, untuk urusan mencuci baju dan sepatu sudah dilakukan sendiri oleh bocah tersebut. 

Reno juga tak banyak menghabiskan waktu untuk bermain.

Dikarenakan sekolah siang, maka pagi hari dimanfaatkanya untuk bantu-bantu, yang paling sering bantu di peternakan ayam milik Yanto dekat rumah. 

"Biasanya Reno suka membantu memungut telur dan bantu-bantu bersih kandang ayam, pulangnya mendapat telur untuk dikonsumsi dan kadang-kadang dikasih uang Rp 10 ribu," ujarnya. 

"Begitu juga saat bantu-bantu di UMKM pembuatan kerupuk, pulangnya dikasih kerupuk dan dapat duit jajan," sambungnya.

Sebenarnya itu memang kemauan dari Reno sendiri yang tidak mau diam, walaupun keluarga juga ingin Reno fokus belajar, namun karena keinginan keras sang bocah akhirnya keluarga mengizinkan.

Asalkan Reno sudah mengaji di pagi hari dan siang hari pergi ke sekolah untuk belajar.

Sedangkan Reno menuturkan setiap hari selalu membawa kotak makan untuk menampung nasi jatahnya yang akan dibawah pulang kemudian  dimakan bersama dengan Mamak.

”Nasinya kami makan dengan mamak (nenek),” kata Reno.

Di mata guru-guru  dan pihak sekolah Reno termasuk murid yang baik dan rajin, sering bantu-bantu buang sampah dan pekerjaan laiannya.

“Pokoknya Reno sangat aktif,” kata Tabean Penjaga Sekolah.

Reno dekat dengan semua guru termasuk penjaga sekolah.

Butuh MBG dan Keracunan

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah terus jadi sorotan.

Terutama munculnya sejumlah temuan siswa keracunan setelah mengkonsumsi MBG.

Program MBG diluncurkan pada 6 Januari 2025 yang menargetkan 82,9 penerima mulai dari siswa SD – SMU atau sederajat.

Program ini bertujuan untuk memastikan anak Indonesia memiliki gizi yang cukup dan seimbang sebagai pondasi penting bagi tumbuh kembang anak.

Program MBG ini sesuai janji Prabowo Subianto saat kampanye calon presiden di Pilpres 2024 lallu.

Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan data terbaru terkait kasus keracunan dari program MBG

Sepanjang periode Januari hingga 25 September 2025, tercatat sebanyak 70 kasus keracunan dengan total korban mencapai 5.914 orang.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Fakta Pilu Bocah SD di OKU Bawa Pulang Menu MBG untuk Nenek, Ayah Merantau Tak Kunjung Pulang

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Sumsel
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved