Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Anggota DPRD Gorontalo

Wahyudin Sebut Mau Rampok Uang Negara saat Bersama 'Hugel', Ketua BK DPRD: Selingkuh Hal yang Biasa

Video anggota DPRD Provinsi Gorontalo soal mau tampok uang negara viral di Media Sosial.

Editor: Glendi Manengal
(Kolase Tribunnews Via TribunGorontalo.com // Istimewa)
WAHYUDIN MORIDU - Berikut ini sosok Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Provinsi Gorontalo yang tengah viral sebut akan rampok uang negara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Video anggota DPRD Provinsi Gorontalo soal mau rampok uang negara viral di Media Sosial.

Lantas dalam video tersebut memperlihatkan anggota DPRD Wahyudin Moridu sedang bersama dengan selingkuhannya.

Terkait perselingkuhan anggota DPRD Gorontalo tersebut ditanggapi oleh Ketua Badan Kehormatan.

Ya, Fikram Salilama, Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Gorontalo, mengatakan bahwa masalah perhugelan (perselingkuhan) adalah hal biasa.

Perkataan ini disampaikan dalam konferensi pers terkait kasus video viral yang melibatkan Wahyudin Moridu, anggota DPRD Provinsi Gorontalo dari Partai PDI Perjuangan.

“Pada prinsipnya, kalau kita lihat sementara (kasus) ini memang berat. Kalimatnya sangat memberatkan. Kalau soal perhugelan, hal yang biasa,” kata Fikram di hadapan awak media, Jumat (19/9/2025).

Kata perhugelan ini berasal dari kata dasar hugel, yang memiliki kepanjangan hubungan gelap atau perselingkuhan.

Kata hugel ini terutama dipakai oleh masyarakat yang menggunakan bahasa Melayu Manado.

“Kenapa perhugelan menjadi hal yang biasa bagi Ketua BK DPRD Provinsi Gorontalo?” ujar Upik Nadjamuddin, tokoh masyarakat Gorontalo, Sabtu (20/9/2025).

Upik dengan tegas mengatakan menolak perhugelan atau perselingkuhan sebagai hal yang biasa.

Menurutnya, perselingkuhan adalah penyakit sosial yang merusak moral, menodai generasi, dan dalam agama apapun tidak dibenarkan.

Upik menilai bahwa sebagai lembaga terhormat, ucapan Fikram Salilama ini sangat melukai kaum perempuan, membuat rumah tangga yang dijaga sebagai amanah dan ibadah kepada Allah SWT diremehkan oleh lembaga terhormat Badan Kehormatan.

“Kami minta berhenti meremehkan, berhenti menutup mata, berhenti melukai nurani kaum perempuan yang berjuang saat bapak-bapak berjuang menjadi anggota dewan,” ucap Upik Nadjamuddin.

Pernyataan Fikram Salilama ini juga disayangkan oleh Mardiah, warga Gorontalo lainnya.

Menurutnya, perselingkuhan bukan hal yang biasa, apalagi dilakukan di Gorontalo yang dikenal sebagai Kota Serambi Madinah.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved