Pembunuhan di Indramayu
Identitas dan Peran Pelaku Pembunuhan Haji Sahroni dan Keluarga di Indramayu, Punya Hubungan Dekat
Pelaku pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat rupanya punya hubungan yang cukup dekat dengan korban.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kepolisian Indramayu akhirnya berhasil mengungkap kasus pembunuhan haji Sahroni dan keluarga.
Sampai saat ini ada dua orang yang ditangkap sebagai tersangka.
Mereka berdua yang diduga melakukan pembunuhan terhadap 5 korban, termasuk haji Sahroni, kemudian menguburkan mereka bersama.
Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Haji Sahroni dan Keluarga di Indramayu, Sudah Direncanakan
Pembunuhan yang mereka lakukan diduga sudah direncanakan.
Pembunuhan berencana adalah tindakan sengaja menghilangkan nyawa orang lain yang didahului dengan perencanaan terlebih dahulu.
Perencanaan ini dilakukan dengan tenang, di mana pelaku memiliki waktu untuk memikirkan kapan, bagaimana, dan memastikan keberhasilan tindakan pembunuhan tersebut, serta untuk menghindari penangkapan.
Kejahatan ini diatur dalam Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) lama dan Pasal 459 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2023 (KUHP baru).
Pun polisi sudah membeber bahwa yang menjadi otak pembunuhan diduga adalah R.
Teka-teki pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat akhirnya berhasil dipecahkan.
Polisi berhasil menangkap dua pria terduga pelaku yang berinsial R dan P.
Keduanya sempat kabur ke Demak, Jawa Tengah. Namun R dan P berakhir kembali ke Indramayu lagi.
Ya, pelaku pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat rupanya punya hubungan yang cukup dekat dengan korban.
Tak hanya sama-sama mantan pegawai bank, pelaku dan korban juga pernah menjalani bisnis bersama.
Sebagai informasi, kelima korban yakni Sahroni (76), sang anak Budi Awaludin (45), kemudian menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucunya Ratu (7), dan Bella (8 bulan).
Jasad lima anggota keluarga itu dibunuh lalu jasadnya dikuburkan dalam satu lubang di pekarangan belakang rumah mereka.
Setelah kelima jasad itu ditemukan sejak Senin (1/9/2025) , polisi baru menangkap pelaku pada Senin (8/9/2025).
Dua pelaku yang ditangkap berinisial R dan P, dan masih merupakan warga Indramayu.
Sebelum ditangkap, R dan P sempat kabur ke wilayah Demak, Jawa Tengah.
"Pelaku sempat kabur ke arah Jawa Tengah, namun kemudian kembali lagi ke Indramayu karena mereka berdua tidak tahu harus berbuat apa dalam pelarian itu," kata Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Muchamad Arwin Bachar dikutip dari Youtube Metro TV, Selasa (9/9/2025).
Ia pun mengungkap hubungan pelaku dengan korban, yakni anak Sahroni yang bernama Budi Awaludin.
Rupanya pelaku R dan Budi sempat bekerja pada salah satu bank di Indramayu.
"Hubungan antara pelaku dan korban itu hanya saling kenal dan juga pernah bekerja bersama dengan salah satu korban di salah satu bank," kata Arwin.
Untuk motif pembunuhan, kata dia, masih didalami oleh penyidik.
"Motif dan lain-lain kami sedang dalami. Kita sedang gali keterangan mereka dan juga mencocokan bukti-bukti, dan untuk menyimpulkan modusnya seperti apa," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang beredar, pelaku dan korban sempat berbisnis bersama.
Keduanya sempat menjalin usaha bersama setelah keluar dari bank tempat mereka bekerja.
Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa cangkul dan ember di lokasi kejadian yang diduga digunakan oleh pelaku untuk mengubur jasad.
Tak hanya itu, polisi juga menemukan handphone yang diduga sempat berkomunikasi dengan korban.
Selain itu ada juga dua kendaraan, yaitu pick up dan sedan sempat dikuasai oleh kedua pelaku.
Budi serta R dekat sejak keduanya bekerja di bank, ada salah satu saksi kunci yang meyebutkan bahwa keduanya setelah berhenti kerja sering bertemu dan sempat berbisnis bersama.
Beredar spekulasi bahwa motif pembunuhan ini diduga berawal dari bisnis, hingga keinginan pelaku untuk menguasai barang korban.
Bahkan kabarnya dua kendaraan milik korban sempat hilang dan sempat digadaikan di daerah Kecamatan Indramayu.
Kakak sepupu korban, Eni Sukaeni meminta para pelaku dihukum setimpal.
"Ke ujung manapun InsyaAllah polisi akan menemukannya, yang namanya pembunuhan bukan masalah gampang, justru masalah yang harus dipertanggung jawabkan oleh pelaku, bahkan yang paling adil nanti tunggu pengadilan di akhirat. Hukuman yang setimpal, semuanya saudara saya lima itu meninggal semua. Bagaimana hukuman yang harus diberikan kepada pelaku, hukuman yang setimpal, seberat-beratnya, karena ini menyangkut lima nyawa," kata Eni.
Sahroni diketahui merupakan pengusaha walet yang juga memiliki beberapa kontrakan di belakang rumahnya.
Ia juga pernah bekerja di salah satu bank.
Sahroni memiliki dua anak, namun satu anaknya sudah meninggal dunia lebih dulu.
Istri Sahroni juga bahkan sudah meninggal dunia.
Ia tinggal di rumah berlantai dua itu bersama anak, menantu, dan dua cucunya.
Sementara Budi Awaludin diketahui berjualan sembako setelah tak lagi bekerja di bank.
Motif
Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kombes Ade Sapari, menjelaskan bahwa motif di balik aksi keji ini adalah dendam.
Pelaku utama berinisial R, merasa sakit hati kepada salah satu korban, Budi Awalludin, karena persoalan uang sewa mobil senilai Rp 750 ribu.
Budi merupakan anak kandung dari Haji Sahroni yang juga turut dibunuh.
Setelah sama-sama ke luar dari bank tempatnya bekerja, R dan Budi diketahui sempat menjalin usaha bersama.
Belum diketahui pasti jenis usaha dan bagaimana konflik diantara mereka timbul.
"Sebelumnya, R ini merental mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp 750 ribu. Namun, saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan itu ternyata mogok." kata Kombes Ade Sapari, saat pers rilis, dilansir dari Tribunjabar.com, Selasa (9/9/2025).
"Dan, R meminta uangnya kembali, tapi korban Budi menolak dengan alasan uangnya telah dipakai untuk belanja sembako. Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan itu," ujarnya.
Kombes Ade pun menerangkan, pada Kamis (27/8/2025) tersangka R mengajak tersangka P dengan mengimingi uang untuk melaksanakan rencana itu.
Pada malam tersebut, keduanya mendatangi rumah korban sambil membawa pipa besi.
"Sekitar pukul 23.00 WIB, tersangka R memukul kepala Budi hingga tewas lalu menghabisi korban lain, sedangkan tersangka P menenggelamkan bayi (8 bulan) inisial B."
"Setelah kejadian, keduanya membawa kabur uang Rp 750 ribu, dua unit kendaraan roda empat milik korban, dan perhiasan yang digunakan bayi B."
"Lalu, pipa besi yang digunakan untuk membunuh, dibuang ke Sungai Cimanuk," katanya.
Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar menambahkan para korban ini dikubur dalam satu lubang dengan ukuran panjang 1,5 m dan lebar 4 m serta kedalaman 2 meter.
(TribunNewsmaker.com)(TribunNewsBogor.com)
Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado, Threads Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Akhirnya Terungkap Sosok Pelaku Pembunuhan Keluarga Haji Sahroni, Polisi Beber Motif dan Kronologi |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Pelaku Pembunuhan H Sahroni Fitnah Mantan Karyawan Korban, Berusaha Cuci Tangan |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap, Pelaku Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu Ternyata Residivis Berat |
![]() |
---|
Akhirnya Terungkap Motif Awal Pelaku Habisi Sahroni Sekeluarga di Indramayu: Sempat Jual Emas Korban |
![]() |
---|
Kronologi Lengkap Pembunuhan Haji Sahroni dan Keluarga di Indramayu, Sudah Direncanakan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.