Demo Ricuh
Nasib Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni Seperti Jatuh Tertimpa Tangga, Ini yang Dialami Waktu Singkat
Video penjarahan sempat beredar luas, sejumlah orang tak dikenal terlihat masuk dan keluar rumah.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib dua politisi Nasdem seperti sudah jatuh tertimpa tangga.
Rumah mereka dijarah oleh warga belum lama ini.
Selain itu mereka dicopot dari posisi anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem.
Tak ada yang bertanggungjawab atas apa yang terjadi pada diri mereka, selain mereka sendiri.
Belum diketahui kelanjutan karier mereka di DPR RI dan Nasdem.
Keduanya ditindaki lantaran ucapan mereka yang dianggap menyakiti warga.
Dua politikus, Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni, mengalami nasib tak menyenangkan pada akhir pekan ini.
Ahmad Sahroni adalah seorang pengusaha dan politikus Indonesia dari Partai Nasional Demokrat.
Ia merupakan anggota DPR RI dua periode sejak tahun 2014 dari daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Sementara Nafa Urbach di kenal sebagai seorang artis.
Ia bergabung dengan Partai NasDem sejak 2019.
Kemudian terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029 dari Dapil Jawa Tengah VI.
Keduanya kini telah dicopot dari posisi anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem setelah mengalami penjarahan di rumah mereka masing-masing, hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga hari.
Adapun penjarahan terhadap rumah Ahmad Sahroni terjadi di tengah gelombang demonstrasi yang hingga Minggu (31/8/2025) hari ini telah meluas di berbagai titik di Indonesia.
Aksi demo awalnya merupakan respon terhadap besarnya gaji dan tunjangan anggota DPR RI (termasuk tunjangan rumah Rp50 juta per bulan untuk periode Oktober 2024- Oktober 2025) dibandingkan kondisi ekonomi masyarakat.
Selain itu, demonstrasi merebak setelah sejumlah pejabat publik mengeluarkan statement atau pernyataan yang dinilai menyakiti hati rakyat.
Puncak eskalasi demonstrasi terjadi ketika seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas setelah ditabrak dan dilindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis (28/8/2025) malam lalu, sehingga memicu kemarahan publik sekaligus menjadi sorotan media internasional.
Penjarahan Rumah Nafa Urbach dan Ahmad Sahroni Cuma Selang Sehari
Rumah Nafa Urbach di perumahan elite Kebayoran Essence, Bintaro, Tangerang Selatan didatangi massa pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Video penjarahan sempat beredar luas, sejumlah orang tak dikenal terlihat masuk dan keluar rumah.
Seorang warga, Syarif menyebut, ada sekitar 20 orang keluar dari rumah Nafa membawa barang-barang.
Saat itu, rumah dalam kondisi kosong dan berantakan, dengan barang elektronik seperti TV hilang, sementara peralatan besar seperti kulkas masih ditinggal.
Tiga kamar di rumah tersebut dilaporkan telah dibobol. Petugas keamanan perumahan juga tidak bisa berbuat banyak karena situasi tidak aman.
Penjagaan di area rumah diperketat setelah kejadian, bahkan anjing penjaga dikerahkan.
Sebelum peristiwa penjarahan, Nafa Urbach telah menjadi sorotan; ia dinilai tidak empati kepada masyarakat yang kesulitan ekonomi, karena mendukung tunjangan rumah Rp50 juta untuk anggota DPR RI.
Pernyataannya yang mengeluhkan kemacetan dari rumahnya di Bintaro ke Senayan juga memicu kritik tajam.
Wanita kelahiran Magelang, Jawa Tengah 15 Juni 1980 ini pun menyampaikan permintaan maaf secara terbuka melalui unggahan di akun Instagram-nya, Sabtu (30/8/2025).
Ia mengakui ucapannya mungkin telah menyakiti hati masyarakat.
Dalam permintaan maafnya, ia juga menyatakan akan berkomitmen membantu rakyat di daerah pemilihannya dan menyesali pernyataannya.
Satu hari sebelum penjarahan rumah Nafa Urbach, rumah Ahmad Sahroni yang terletak di Jalan Swasembada Timur XXII, Tanjung Priok, Jakarta Utara telah menjadi target aksi penjarahan terlebih dahulu, yakni pada Sabtu (30/8/2025).
Awalnya, massa hanya ingin mencari Sahroni, dan melakukan aksi demonstrasi di depan rumahnya, sebagai respons terhadap pernyataan kontroversialnya yang menyebut penuntut pembubaran DPR sebagai "orang tolol sedunia" pada Jumat (22/8/2025) lalu, serta dukungannya terhadap penangkapan pendemo di bawah umur.
Namun pada Sabtu sore kemarin, situasi memanas ketika massa mulai melempar rumah Sahroni dengan batu dan benda keras, merusak kaca dan pagar, lalu merangsek masuk.
Massa mulai menjarah berbagai barang, termasuk peralatan elektronik dan rumah tangga seperti televisi, kulkas, mesin cuci, bath tub, hingga kasur
Ada pula koleksi pribadi yang digondol massa, seperti action figure Iron Man dan Spiderman seukuran manusia, jam tangan mewah diduga merek Richard Mille tipe RM 40-01 McLaren Speedtail yang harganya disinyalir mencapai Rp11,7 miliar, tas merek Hermes hingga Louis Vuitton atau LV, figurine F1, sepatu Air Jordan, Play Station 5, piano, celana boxer, hingga dokumen penting (ijazah, sertifikat tanah).
Mobil mewah milik Sahroni, termasuk Lexus RX 450h+ seharga Rp1,87 miliar, juga dirusak.
Sebagian massa bahkan berenang di kolam renang indoor rumah tersebut saat aksi penjarahan terjadi.
Saat kejadian, Sahroni dikabarkan tidak ada di lokasi, diduga berada di Singapura, dengan hanya ajudan dan asisten rumah tangga yang tinggal.
Aksi penjarahan rumah Ahmad Sahroni juga disiarkan secara live (langsung) melalui platform media sosial, seperti TikTok.
Namun, hingga Sabtu malam (30/8/2025), belum ada konfirmasi resmi dari pihak kepolisian terkait olah tempat kejadian perkara (TKP) atau penyelidikan langsung di lokasi rumah Ahmad Sahroni.
Informasi mengenai penjarahan dan temuan dokumen pribadi berasal dari siaran langsung warga serta unggahan media sosial yang telah diverifikasi oleh sejumlah media daring.
Adapun Sahroni telah mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan menyebut orang yang menyerukan pembubaran DPR memiliki "mental orang tertolol sedunia."
Hal ini ia lontarkan saat kunjungan kerja di Polda Sumatera Utara, Jumat (22/8/2025).
Ia juga sempat menyatakan dukungan terhadap aparat kepolisian untuk menangkap pendemo yang dianggap anarkis, termasuk yang di bawah umur, yang dianggap memperparah ketegangan selama aksi unjuk rasa.
Namun, berbeda dari Nafa Urbach, pria kelahiran Kebon Bawang, Jakarta 8 Agustus 1977 itu hingga saat ini masih belum memberikan permintaan maaf atas statement-nya tersebut
Dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach akhirnya resmi dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem (Nasional Demokrat) Surya Paloh.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi F. Taslim, dalam siaran pers yang dirilis Minggu (31/8/2025).
Pemberhentian Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem resmi terhitung mulai Senin, 1 September 2025.
Dalam keterangannya, Hermawi menyebut, keputusan penonaktifan ini didasarkan pada pernyataan kontroversial dari Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai perjuangan Partai Nasdem.
"Bahwa dalam perjalanan mengemban aspirasi masyarakat ternyata ada pernyataan dari pada wakil rakyat khususnya Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem yang telah menyinggung dan mencederai perasaan rakyat, dan hal tersebut merupakan penyimpangan terhadap perjuangan Partai NasDem," kata Hermawi, Minggu.
"Bahwa atas pertimbangan hal hal tersebut di atas, dengan ini DPP Partai NasDem menyatakan terhitung sejak hari Senin, 1 September 2025 DPP Partai NasDem menonaktifkan saudara Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach sebagai Anggota DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem," tambahnya.
Hermawi juga menegaskan, Partai Nasdem akan terus melaksanakan perjuangan dengan didasarkan pada aspirasi masyarakat.
Nafa Urbach dicopot sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, padahal ia terbilang masih baru terjun ke dunia politik.
Yakni, mulai 2019 saat mengikuti pemilihan legislatif, tetapi gagal, hingga akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029, duduk di Komisi IX, dan dilantik pada 1 Oktober 2024 lalu.
Sementara, Ahmad Sahroni sudah lebih dulu mencemplungkan diri ke dunia politik, yakni dengan bergabung ke Partai NasDem pada 2013.
Pada periode 2024-2029, Ahmad Sahroni mulanya menjadi Wakil Ketua Komisi III DPR RI.
Namun, ia dimutasi dari posisi pimpinan Komisi III DPR, menjadi anggota di Komisi I DPR, hingga akhirnya benar-benar dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI 2024-2029 dari Fraksi Partai Nasdem.
(Tribunnews.com/Rizki A)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Pilunya Eko Patrio, Akui Sekarang Rindu Kucing Kesayangannya yang Hilang Dijarah: Kangen Kamu River |
![]() |
---|
Sosok Delpedro Marhaen, Aktivis HAM yang Jadi Tersangka Penghasutan Aksi Ricuh: Pernah Gugat Prabowo |
![]() |
---|
Tas Branded Istri Ahmad Sahroni Sudah Dikembalikan oleh Penjarah, Kini Terungkap Apa Isi di Dalamnya |
![]() |
---|
Arti 17+8 Tuntutan Rakyat yang Sedang Viral di Media Sosial, Begini Isinya |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Minta Maaf dan Janji Tak Akan Ulangi Lagi, Kini Harap Flashdisk di Tas LV Dikembalikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.