Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mafia Solar di Sulut

Ketua Aliansi Sopir Dump Truk Sulut: Ungkap Mafia Solar Kelas Kakap di Sulawesi Utara

Ketua Aliansi Sopir Dump Truk Sulut William Luntunga mengungkap "Mafia Solar" kelas kakap di Sulawesi Utara.

|
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Frandi Piring
Christian Wayongkere/TribunManado.co.id
ORASI - Ketua Aliansi Sopir Dump Truk Sulut William Luntungan (pegang mic) yang bertindak sebagai koordinator aksi unjuk rasa ratusan Sopir dump truk yang tergabung dalam aliansi sopir dump Truk Sulut berorasi di Depan Kantor DPRD Sulut akhir September 2025. William Luntungan juga meminta pemerintah agar mengungkap "Mafia Solar" kelas kakap di Sulawesi Utara. 

Lanjutnya, dalam hearing pada tahun 2021 diberikan kuota BBM Solar subsidi 147 kilo liter (KL).

Kemudian di tahun 2022 menjadi 142 KL. 

Pada tahun 2024, berlangsung dua kali hearing DPRD Sulut dengan Pertamina terkait masalah ini.

Pada tahun 2024 kuotanya 167 KL. "Harusnya kuota tersebut sudah lebih, dibandingkan dengan jumlah mobil dump truk di Sulut. Yang kami bingung kenapa selalu kurang," tambahnya.

Dan di tahun 2025 kondisinya masih sama, antrian panjang di mana saat mobil dump truk akan mengisi solar di SPBU.

Aksi ini murni dari para sopir dump truk, tidak asa muatan apa-apa karena mereka sudah bertahun-tahun larut dalam sakit hati.

Hak mereka mendapat solar subsidi malah di caplok oknum yang memonopoli bisnis solar subsidi, di jual dengns harga non subsidi.

Tak sampai disitu, dalam akai ini terkuat ada sopir dump truk di intervensi, diintimidasi ketika menyuarakan keluhan ini.

"Bahkan ada nada-nada intimidasi, kami akan tangkap kalian kali lakukan aksi demo," kata dia.

Polisi Tak Bakal Pandang Bulu terhadap "Mafia Solar"

Ucapan Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling (YSK) untuk memberantas mafia solar di provinsi ini bukan sekedar surga telinga. 

Gubernur YSK  telah menginstruksikan agar praktik mafia solar di Sulut harus disikat. 

Alhasil, tak lama setelah itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulut membentuk satuan tugas (Satgas) khusus untuk mengawasi penyaluran solar bersubsidi.

Pihak Polda Sulut pun telah berjanji, serta berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi siapapun yang bermain dalam penyaluran solar bersubsidi. 

Hal itu sebagaimana yang dikatakan Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulut, Kombes Pol FX Winardi Prabowo.

“Solar adalah BBM yang disubsidi pemerintah. Penegasan dari Bapak Gubernur jelas, penyalurannya tidak boleh ada pihak-pihak yang menghambat demi kepentingan pribadi,” tegas Winardi saat ditemui di ruang kerjanya, Mapolda Sulut, Jalan Bethesta, Kelurahan Sario, Kecamatna Sario, Kota Manado, Senin (29/9/2025), 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved