Air Bersih yang di Kelola Balai Terbuang Percuma, Warga: Coba Diberikan ke Kita, Sangat Membantu

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah pipa induk di dekat jembatan Desa Maen, Kecamatan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara mengalami kebocoran sejak Jumat (12/9/2025) siang.

Jarak dari Desa Maen ke Airmadidi (ibu kota Minahasa Utara), adalah 39,5 km atau setara 1 jam 7 menit perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan bermotor. 

Sementara ke Manado (ibu kota provinsi) berjarak 49,0 km atau setara 1 jam 24 menit perjalanan darat. 

Kejadian kebocoran pipa air ini dimanfaatkan oleh sejumlah warga, terutama anak-anak, untuk mandi dan bermain air.

Pancaran air dari pipa yang berwarna biru tampak deras dan menyembur tinggi ke udara, layaknya air mancur atau hujan buatan.

Pemandangan unik ini menarik perhatian warga yang melintas.

Bahkan beberapa pengendara mobil sempat berhenti untuk membasahi kendaraan mereka.

Menurut seorang warga, kebocoran ini telah terjadi sejak pukul 13.00 WITA.

"Sudah beberapa jam kejadiannya," katanya.

Di satu sisi, anak-anak yang asyik bermain air mengibaratkan momen itu seperti mandi hujan.

"Airnya dingin dan segar," teriak sejumlah anak-anak.

Namun, di sisi lain, warga dewasa di Desa Maen menyayangkan terbuangnya air bersih secara percuma.

"Alangkah baiknya air yang terbuang percuma itu, disalurkan ke warga akan sangat membantu," ujar seorang warga.

Terkait insiden ini, Direktur PDAM Minahasa Utara, Ronald Maringka, menjelaskan bahwa pipa tersebut bukan kewenangan PDAM Minut, melainkan Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) di Manado.

"Ada katup di situ. Terima kasih informasinya kami teruskan ke pihak Balai," jawab Ronald saat dikonfirmasi.