Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Percobaan Pembunuhan di Minsel

Polisi Tangkap Ayah yang Coba Bunuh 2 Anak Kandungnya di Minsel, Korban Disebut Trauma

Kapolsek Tareran Ipda Andros Hinur mengungkapkan, pihaknya menerima laporan dari SL alias Sulastri, istri tersangka. 

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Isvara Savitri
Dok. Polsek Tareran
PERCOBAAN PEMBUNUHAN - Polisi saat menangkap seorang ayah yang mencoba membunuh dua anaknya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Kamis (16/9/2025). Korban adalah dua bocah kakak beradik berusia sembilan dan tujuh tahun. 

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Kasus kekerasan terhadap anak terjadi di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Kamis (16/9/2025).

Korban adalah dua kakak beradik berusia sembilan dan tujuh tahun.

Mereka menjadi sasaran percobaan pembunuhan ayah kandung mereka sendiri, MS alias Maikel (39), yang berprofesi seorang sopir.

Kapolsek Tareran Ipda Andros Hinur mengungkapkan, pihaknya menerima laporan dari SL alias Sulastri, istri tersangka. 

“Pelaku menggantung kedua anaknya dengan tali nilon, merekam aksi tersebut, lalu mengirimkan video ke istrinya. Tujuannya untuk memaksa sang istri kembali ke rumah,” jelas Andros, Sabtu (20/9/2025).

Akibat kekerasan ini, kedua korban mengalami trauma mendalam.

Polisi telah menangkap dan menahan Maikel di Mapolsek Tareran. 

Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk mendampingi kedua anak tersebut.

Polisi memastikan akan memproses hukum tersangka sesuai aturan yang berlaku.

Kronologi

PERCOBAAN PEMBUNUHAN - Polisi saat menangkap seorang ayah yang mencoba membunuh dua anaknya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Kamis (16/9/2025). Korban adalah dua bocah kakak beradik berusia sembilan dan tujuh tahun.
PERCOBAAN PEMBUNUHAN - Polisi saat menangkap seorang ayah yang mencoba membunuh dua anaknya di Desa Tumaluntung, Kecamatan Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, pada Kamis (16/9/2025). Korban adalah dua bocah kakak beradik berusia sembilan dan tujuh tahun. (Dok. Polsek Tareran)

Senin (15/9/2025), saat itu S dan MS bertengkar.

S memilih keluar dari rumah tanpa membawa apapun, hanya pakaian di badan.

"Tapi saya bilang ke suami tetap akan pulang, namun mau memenangkan dulu pikiran," ujarnya kepada Tribunmanado.com.

S mengaku hanya pergi ke rumah saudara untuk menenangkan diri.

Kemudian pada Selasa (16/9/2025), suaminya mulai marah dan meminta S segera pulang ke rumah.

Maikel pun mulai mengancam dengan mengatakan dan mengirim video bahwa anak perempuan mereka akan digantung kalau S tak pulang rumah.

Tak hanya itu, Maikel juga akan mengancam bunuh diri.

"Saya bilang ke suami tetap saya pasti pulang, tapi mau menenangkan dulu pikiran," tuturnya lagi.

S pun meminta tolong kepada tetangga depan rumah yang juga masih saudara untuk berbicara kepada suaminya agar sedikit tenang.

Namun pada Rabu (17/9/2025), Maikel kembali mengirim video ancaman hendak menggantung anak sulungnya.

Baca juga: Heboh Oknum Kapolsek Digerebek Warga Nyelinap Masuk Rumah Janda Dini Hari, Kapolres Kini Minta Maaf

Baca juga: Chord Lagu Tiada Nampak Gambaran - Thomas Arya - Kunci Gitar Bm

Bersyukur keduanya masih selamat.

"Dua malam berturut-turut dia ancam saya. Kemudian saya bilang ke dia akan melaporkan video ini ke polsek. Dia tantang saya, 'oh mau lapor. Kalau begitu lapor saja'," ungkapnya.

Lapor Polisi

Kemudian pada Kamis (18/9/2025) S melaporkan kasus tersebut ke Polsek Tareran.

Suaminya pun sudah ditangkap.

"Sampai sekarang saya tak mau lihat langsung video yang dikirim suami. Tapi yang perempuan menurut yang nonton masih ada berpegangan di tali yang diikat di leher. Kalau yang laki-laki masih ada penyangga di perut," sebutnya lagi.

Tali tersebut Maikel dapatkan di mobil.

Bahkan, ia juga sudah survei tempat bunuh diri di kebun.

S berharap agar Maikel dihukum setimpal karena sudah ada percobaan pembunuhan.

"Sudah berkali-kali suami saya melakukan pengancaman seperti ini yang melibatkan anak. Jangan sampai ketika saya tak respons dan hal yang tak diinginkan terjadi," tutupnya.(*)

(Tribunmanado.com/Rhendi Umar/Fistel Mukuan)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved