Hari Pohon
Peringati Hari Pohon, Komunitas Pecinta Alam di Sulut Ini Cabut Paku yang Tertancam di Pohon
Kegiatan pencabutan paku di pohon pada Minggu (23/11/2025), menyusuri area Sumompo hingga Jalan Mahawu, Kota Manado.
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Ringkasan Berita:
- KMPA Tansa bersama PPAB Everest gelar aksi peduli lingkungan bertajuk cabut paku dari pepohonan.
- Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (23/11/2025).
- Menyusuri area Sumompo hingga Jalan Mahawu, Kota Manado, Sulawesi Utara.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Komunitas pecinta alam di Sulawesi Utara, yakni KMPA Tansa bersama PPAB Everest menggelar aksi peduli lingkungan bertajuk cabut paku dari pepohonan.
Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (23/11/2025), menyusuri area Sumompo hingga Jalan Mahawu, Kota Manado, Sulawesi Utara.
Beberapa organisasi yang terlibat, KPPA Tarantula, KPAB Nucifera, Panthera Pardus, KPA Silvaterra, Wanagopala, KPAB Chiroptera, BPkel Oi Stengah Dewa Manado.
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia.
Hari Pohon Sedunia atau Arbor Day diperingati setiap tanggal 21 November.
Di Indonesia, perayaan ini diperingati setiap 28 November berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008.
Sejarah peringatan ini berakar dari gerakan yang dipelopori oleh seorang pecinta lingkungan asal Amerika Serikat, Julius Sterling Morto.
Jhon C Malalantang, salah satu penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa aksi pencabutan paku dari pohon ini merupakan bentuk kepedulian terhadap kelestarian pohon yang kerap terlupakan.
Kata dia, pohon memiliki peran besar bagi lingkungan dan kesehatan.
Pohon juga menghasilkan oksigen, menyerap karbon dioksida serta polutan udara.
"Pohon mencegah banjir, menjaga kesuburan tanah, menyediakan habitat bagi flora dan fauna, dan tentu saja memperindah alam,” ujar Jhon, anggota KMPA Tansa itu.
Namun, lanjutnya, kondisi pohon di Kota Manado justru menunjukkan hal yang memprihatinkan.
Banyak pohon yang kini terancam akibat penancapan paku untuk alat peraga kampanye, iklan, hingga gantungan sampah.
Paku-paku itu merusak struktur pohon, melemahkannya, dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan kematian pohon atau membuatnya berpotensi roboh
“Bayangkan jika pohon roboh ketika ada pengendara atau warga berada di bawahnya,” jelas dia.
Berangkat dari kekhawatiran tersebut, KMPA Tansa dan PPAB Everest menggagas aksi pencabutan paku sebagai langkah sederhana namun penting demi mengurangi risiko kerusakan pohon dan bahaya yang bisa terjadi.
Ketua PPAB Everest, Zulfikar Rotu, turut mengapresiasi semangat para peserta.
Ia menilai kegiatan ini mungkin terlihat kecil, tetapi memiliki dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan.
“Mengingat pohon adalah sumber kehidupan yang menyediakan oksigen bagi kita semua, sudah sewajarnya kita saling menjaga,” ujar Zulfikar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota dan sahabat Pencinta Alam yang terlibat.
“Semoga kerja sama yang baik ini terus terjalin antarorganisasi Pencinta Alam ke depannya,” tutupnya. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
| Medali Emas dan Perak Cabor Esport Wardeka Porprov Sulut Diboyong Manado Sekaligus, Tomohon Perunggu |
|
|---|
| Daftar Wilayah Sulut Diprakirakan Hujan Hari Ini, Senin 24 November 2025 |
|
|---|
| Manado Juara Umum Porprov 2025 Sulut, Berpeluang Tambah Satu Emas di Sepakbola |
|
|---|
| Kalahkan Minahasa, Manado Raih Medali Emas Cabor e-Football di Porprov Sulawesi Utara 2025 |
|
|---|
| Ribuan Umat Padati Tomohon di Christ The King Festival, Puncak 150 Tahun Pembaptisan Pertama |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/HARI-POHON-SEDUNIA-Komunitas-pecinta-alam-di-Sulawesi-Utara-yakni-KMPA-Tansa88980.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.