Pengakuan Warga Soal Wahyu Taha: Orang Tua Angkat Asal Komo Dalam Manado, Tak Percaya Jadi Hacker

TRIBUNMANADO.COM, MANADO - Tim Cyber Polda Metro Jaya bersama Polda Sulawesi Utara menangkap seseorang yang diduga hacker Bjorka di Desa Totola, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulut.

Pelaku berinisial WFTM akhirnya diketahui bernama Wahyu Firmansyah Taha (23).

Ia merupakan warga Lingkungan 5 Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, Kota Manado.

Warga sekitar yang tak ingin menyebutkan namanya membenarkan hal tersebut.

Wahyu ternyata adalah anak angkat alias diadopsi sejak kecil oleh warga setempat.

"Kedua orang tua angkatnya sudah meninggal, makanya dia ke Minahasa. Kalau orang tua kandungnya tidak tahu siapa," jelasnya ketika ditemui, Jumat (3/10/2025).

Ia mengaku kaget ketika mendengar kabar Wahyu ditangkap.

Pasalnya, Wahyu selama ini terlihat seperti pemuda yang tak memiliki keahlian khusus dalam bidang teknologi.

"Selama ini pribadinya biasa saja, tidak pernah aneh-aneh. Masa sih (Bjorka) orang Manado," sambungnya.

Tidak sendiri, ternyata Wahyu memiliki seorang adik.

Namun, adiknya pun tidak ada di Manado.

"Di sini tersisa keponakan orang tua angkatnya, namanya Risna," tambahnya.

Namun, Risna sedang tak ada di rumah ketika didatangi.

Kronologi Penangkapan

Awalnya, Tim Resmob Polda Sulut mendapat laporan dari Tim Cyber Polda Metro Jaya berdasarkan LP tanggal 17 April 2025.

Wahyu ditangkap di Minahasa pada Selasa (23/9/2025).

Selain itu, polisi menyita empat unit handphone dan satu unit tablet yang diduga digunakan Wahyu untuk melakukan kejahatan siber.

Dari hasil interogasi, Wahyu mengakui perbuatannya.

Wahyu mencuri data salah satu bank ternama dan memperdagangkannya melalui akun Twitter bernama Bjorka.

Tak hanya itu, Wahyu juga mengancam pihak bank bakal menyebarkan data tersebut.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Sulut Besok Sabtu 4 Oktober 2025, BMKG: Semua Wilayah Potensi Hujan Ringan

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Kalimantan Timur Jumat 3 Oktober 2025, Sejumlah Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

Dari kasus tersebut, Wahyu berhasil meraup keuntungan US$ 9 ribu.

"Sudah diamankan dan masih dalam proses pemeriksaan oleh penyidik PMJ," ujar Katim Resmob Polda Sulut, Kompol Frelly Sumampow.(*)

(Tribunmanado.com/Isvara Savitri/Ferdi Guhuhuku)