Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemkot Manado

Andrei Angouw Buka Festival Budaya Jaton: Ada Tarian Perpaduan Jawa Minahasa Mirip Maengket

Wali Kota Manado, Andrei Angouw, secara resmi membuka Festival Seni Budaya Jaton XIX 2025 yang digelar di Mega Mas.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Tribun Manado/Arthur Rompis
FESTIVAL SENI BUDAYA - Wali Kota Manado, Andrei Angouw, secara resmi membuka Festival Seni Budaya Jaton XIX 2025 yang digelar di Lapangan Basket, Kawasan Mega Mas, Kelurahan Wenang, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (2/10/2025) malam. Festival kali ini menampilkan beragam budaya khas Jaton. 

TRIBUNMANADO.CO.ID – Wali Kota Manado, Andrei Angouw, secara resmi membuka Festival Seni Budaya Jaton XIX 2025 yang digelar di Lapangan Basket, Kawasan Mega Mas, Kelurahan Wenang, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (2/10/2025) malam.

Festival kali ini menampilkan beragam budaya khas Jaton.

Jaton adalah akronim dari Jawa-Tondano yang merujuk pada masyarakat keturunan pengikut Kyai Mojo, salah satu panglima perang Pangeran Diponegoro, yang diasingkan oleh Belanda di Tondano, Sulawesi Utara.

Para pejuang ini kemudian berinteraksi serta menikah dengan masyarakat lokal Minahasa.

Komunitas Jaton ini kemudian membentuk identitas baru di Sulawesi Utara dan Gorontalo, dengan ciri khas, tradisi budaya percampuran, bahasa, seni, dan kuliner yang khas.

Salah satu penampilan pembuka dalam Festival Budaya Jaton XIX 2025 adalah tarian yang menyerupai Tari Maengket.

Tarian berdurasi lebih dari lima menit itu menampilkan perpaduan unik antara budaya Jawa dan Minahasa.

Para penari pria mengenakan pakaian khas Jawa, sementara penari wanita mengenakan kebaya ala Minahasa dan berhijab.

Di tangan mereka terikat kain merah di tangan kanan dan kain putih di tangan kiri.

Gerakan tari memadukan unsur Maengket dengan sentuhan gerakan khas Jawa.

Penampilan unik ini berhasil menyedot perhatian ribuan warga yang memadati lokasi acara.

Meski hujan rintik-rintik mengguyur, warga tetap antusias dan tidak beranjak dari tempat mereka. Tepuk tangan meriah terdengar di akhir penampilan.

Acara kian meriah dengan adanya defile peserta Festival dari berbagai daerah.

Ada pula atraksi kembang api.

Andrei Angouw secara simbolis membuka acara dengan memukul rebana bersama para tamu undangan.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved