Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Emas

Harga Emas Tembus Rp 2 Juta per Gram, Begini Tanggapan Guru Besar Unika De La Salle Manado

Prof. Dr. Jozef R. Raco menilai kenaikan harga emas ini memiliki dampak yang cukup kompleks, terutama terhadap daya beli masyarakat.

Dok. Pribadi Prof Jozef Raco
TANGGAPAN - Guru Besar Unika De La Salle Manado, Prof. Dr. Jozef R Raco. Prof Jozef Raco menilai kenaikan harga emas memiliki dampak yang cukup kompleks, terutama terhadap daya beli masyarakat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Manado – Harga emas di Pegadaian Kanwil V Manado tembus Rp 2 juta per gram hingga pertengahan September 2025.

Data mencatat penjualan emas sudah mencapai 493 kilogram, dengan produk cicil emas menjadi favorit masyarakat.

Guru Besar Unika De La Salle Manado, Prof. Dr. Jozef R Raco menilai kenaikan harga emas ini memiliki dampak yang cukup kompleks, terutama terhadap daya beli masyarakat.

“Dalam jangka pendek, masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah akan merasakan penurunan daya beli relatif.

Uang yang mereka miliki hanya bisa membeli lebih sedikit barang dan jasa karena nilai rupiah riil tergerus oleh inflasi dan pelemahan mata uang,” ujar Raco, Kamis (18/9/2025) via WhatsApp.

Menurutnya, kenaikan harga emas sering berkorelasi dengan inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.

Hal ini memengaruhi kebutuhan pokok, energi, transportasi, hingga komoditas impor.

Namun, bagi mereka yang telah memiliki emas, kenaikan harga justru memperkuat posisi aset sebagai store of value atau pelindung dari inflasi.

Meski demikian, Raco menegaskan emas tetap menjadi pilihan investasi utama di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

“Emas bersifat likuid, memiliki permintaan global, serta dianggap aman saat pasar saham atau obligasi tertekan. Apalagi ketika suku bunga riil rendah atau negatif, masyarakat lebih memilih emas,” jelasnya.

Selain itu, faktor budaya menabung emas dan akses mudah lewat produk cicil emas juga ikut mendorong minat masyarakat.

Secara global, harga spot emas kini mendekati US$ 3.600–3.700 per troy ounce, naik lebih dari 40 persen sejak awal tahun.

Kenaikan ini dipicu ekspektasi penurunan suku bunga di Amerika Serikat, inflasi global tinggi, ketegangan geopolitik, hingga peningkatan permintaan dari bank-bank sentral.

“Kondisi ini menegaskan bahwa kenaikan harga emas di Manado bukan fenomena lokal semata, melainkan bagian dari dinamika global.

Efeknya terhadap daya beli masyarakat perlu diantisipasi agar tidak semakin menekan kelompok berpenghasilan rendah,” pungkas Raco

(TribunManado.co.id/Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved