Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ekonomi Sulawesi Utara

Ekspor Sulut Naik 56,10 Persen, Kepala Disperindag Sulut: Masih Komoditas Unggulan, Ikan dan Kelapa

Data Badan Pusat Statistika (BPS) Sulut mencatat, dari Januari hingga Juli 2025 nilai ekspor Sulut mencapai US$ 714,41 juta.

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
HO/Facebook Daniel Mawengkang
EKSPOR - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Daniel Mawengkang. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nilai ekspor Sulawesi Utara (Sulut) sedang dalam tren positif. 

Data Badan Pusat Statistika (BPS) Sulut mencatat, dari Januari hingga Juli 2025 nilai ekspor Sulut mencapai US$ 714,41 juta.

Naik 56,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2024. 

Sementara nilai impor Sulut US$ 96,17 juta. Turun 21,19 persen. 

Meski begitu, ekspor Sulut masih bertumpu pada dua komoditas unggulan yakni kelapa dan ikan. 

Hal itu sebagaimana yang dikatakan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Daniel Mawengkang.

Menurutnya, kedua komoditas tersebut hingga kini masih menjadi penopang utama ekspor Sulut karena permintaan pasar internasional yang tinggi. 

“Dua itu. Enggak ada yang lain, cuma itu yang memang lagi banyak diminta,” ujar Daniel saat diwawancarai Tribun Manado melalui WhatsApp, Minggu (7/9/2025).

Dirinya menyebut, selain karena adanya permintaan pasar, peningkatan ekspor Sulut juga tentu ada campur tangan pemerintah dengan ikut mendorong meningkatnya produksi.

“Karena kan meski ada permintaan, kalau kita enggak siap, kita enggak mungkin ekspor,” jelasnya.

Meningkatnya nilai ekspor Sulut ikut berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal itu terlihat dari naiknya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulut.

“Salah satu kunci untuk PDRB meningkat ya dari ekspor kita meningkat. Berarti ketambahan pendapatan bagi masyarakat tentunya yang melakukan ekspor,” kata Daniel.

Ia menegaskan, tren positif ekspor Sulut sangat ditentukan oleh keseimbangan antara ketersediaan pasokan dan permintaan pasar internasional.

“Walaupun mereka minta, kalau kita tidak tersedia ya sama saja, enggak ada. Enggak akan terjadi ekspor,” tegasnya.

Ketika ditanya soal apakah pemerintah berencana mengembangkan komuditas lainnya untuk ekspor, dirinya menyebut, untuk saat ini, pemerintah masih fokus menjaga stabilitas ekspor pada komoditas unggulan sebelum mengembangkan potensi komoditas lainnya.

"Karena memang kalau yang lain-lain kan kita perlu persiapan banyak," pungkasnya. 

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca juga: 2 Dos Cap Tikus Gagal Beredar di Sangihe, Disita Polisi saat Tiba di Pelabuhan Nusantara Tahuna

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved