Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Obor Pemuda GMIM, Renungan 18 November 2025, Mazmur 46:3-4, Keteguhan Iman di Tengah Goncangan

Obor Pemuda GMIM, renungan Selasa 18 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 46:3-4.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
OBOR PEMUDA GMIM - Renungan Selasa 18 November 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 46:3-4. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Obor Pemuda GMIM, renungan Selasa 18 November 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada Mazmur 46:3-4.

Tema perenungan adalah Keteguhan Iman di Tengah Goncangan.

Khotbah:

Ada sebuah lagu doa yang sederhana namun sangat dalam, berjudul “Yesus Pegang Erat Tanganku”.

Salah satu bagian lagunya berbunyi: “Yesus, pegang erat tanganku, ku tak dapat hidup diluar kasihMu…” Lirik itu lahir dari pengalaman saat seseorang merasa tidak mampu berjalan sendirian. 

Lagu ini sering dinyanyikan dalam momen pergumulan, ketika hidup terasa berat dan kita membutuhkan tangan Tuhan untuk menopang.

Bagi kita anak muda, lirik ini menjadi doa pribadi saat hati gelisah, masa depan tidak jelas, atau ketika semua terasa mengguncang.

Firman Tuhan dalam Mazmur 46:3–4 memakai gambaran yang sangat kuat: bumi berubah, gunung-gunung goyah, laut bergelora.

Ini melukiskan keadaan kegoncangan yang besar dalam hidup manusia.

Dalam bahasa kita sekarang, ini bisa berarti saat segala hal yang kita andalkan tiba-tiba hilang: kestabilan keluarga, rencana masa depan, hubungan, keuangan, atau bahkan rasa damai dalam hati. Semuanya serasa runtuh.

Namun iman sejati tidak diukur ketika hidup semua lancar, melainkan ketika di tengah goncangan pun kita tetap percaya bahwa Tuhan memegang hidup kita.

Seperti lirik lagu tadi: “Yesus, pegang erat tanganku…” itulah inti keteguhan iman.

Kita tetap berdiri bukan karena kuat sendiri, tapi karena tangan Tuhan yang menopang. 

Iman yang teguh bukan berarti tidak merasakan takut, melainkan tetap mengandalkan Tuhan di tengah rasa itu. Allah tidak tergoncangkan oleh keadaan.

Itulah sebabnya Dia menjadi dasar bagi iman kita. Dunia bisa goyah, tetapi Tuhan tetap setia. 

Badai boleh datang, tetapi tangan-Nya tetap memegang. Mari tetap percaya, meskipun hati sedang gemetar.

Mungkin kita tidak selalu mengerti jalan Tuhan, tetapi pegangan-Nya jauh lebih kuat dari segala kegoncangan yang kita alami. Selama tangan-Nya menggenggam hidup kita, kita tidak akan dibiarkan jatuh tanpa pengharapan. Amin.

Sumber: sobatobor.com

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved